Upaya Cegah Penyebaran, Presiden Joko Widodo Tetapkan Empat Kebijakan Terkait Virus Corona

- 3 Februari 2020, 11:36 WIB
Tampak tenda untuk observasi dan karantina WNI yang baru datang dari Tiongkok di Hanggar Lanud Raden Sadjad.*
Tampak tenda untuk observasi dan karantina WNI yang baru datang dari Tiongkok di Hanggar Lanud Raden Sadjad.* //Twitter @do_ra_dong

PIKIRAN RAKYAT - Perkembangan berita evakuasi warga negara Indonesia di Tiongkok terkait virus corona tengah menjadi trending topik di media sosial Twitter.

Pasalnya, setelah acara pelepasan tim evakuasi yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Terawan Agus Putranto, serta Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendapat perhatian dari warganet.

Warganet menyatakan rasa kekhawatiran terhadap 49 tim yang didelegasikan untuk melakukan evakuasi tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Filipina Konfirmasi Satu Pasien Virus Corona Meninggal Dunia di Luar Tiongkok

Tak hanya khawatir terhadap tim evakuasi, pemilihan Natuna sebagai tempat transit observation yang direncanakan akan berlangsung selama 14 hari juga mendapat kekhawatiran.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram pribadi @jokowi, Presiden Joko Widodo  menyampaikan kondisi terkini para WNI yang sudah sampai di Natuna dan akan mulai melakukan observasi.

"Saudara-saudara kita WNI di Provinsi Hubei, Tiongkok, telah tiba di Tanah Air dengan selamat, pagi tadi. Alhamdulillah. Mereka termasuk tim penjemput, akan melalui masa observasi selama 14 hari di Kepulauan Natuna, sebelum kembali ke keluarga masing-masing," tulis Presiden Joko Widodo dalam akun Instagram pribadinya.

Baca Juga: Dampak Banjir Awal Tahun 2020, Presiden Joko Widodo akan Tanam 50.000 Bibit Akar Wangi di Kabupaten Bogor

Menanggapi wabah virus corona yang semakin membuat masyarakat dunia panik, Presiden Joko Widodo memutuskan empat kebijakan guna meminimalisir dampak adanya masyarakat yang terjangkit atau terinfeksi.

"Mengikuti perkembangan wabah virus korona ini, Indonesia memutuskan untuk: pertama, menunda seluruh penerbangan langsung dari dan ke daratan RRT mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB.

"Kedua, semua pendatang yang tiba dari daratan RRT dan sudah berada di sana selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Saudara-saudara kita WNI di Provinsi Hubei, Tiongkok, telah tiba di Tanah Air dengan selamat, pagi tadi. Alhamdulillah. Mereka termasuk tim penjemput, akan melalui masa observasi selama 14 hari di Kepulauan Natuna, sebelum kembali ke keluarga masing-masing. Mengikuti perkembangan wabah virus korona ini, Indonesia memutuskan untuk: pertama, menunda seluruh penerbangan langsung dari dan ke daratan RRT mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB. Kedua, semua pendatang yang tiba dari daratan RRT dan sudah berada di sana selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia. Ketiga, kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di daratan RRT untuk sementara dihentikan. Terakhir, pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

"Ketiga, kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di daratan RRT untuk sementara dihentikan.

"Terakhir, pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland Tiongkok," lanjut Presiden Joko Widodo.

Keempat keputusan yang dinyatakan Presiden Joko Widodo itu diambil sebagai upaya menjaga kemananan atas penyebaran virus corona tersebut.

Baca Juga: Pemberlakuan Pembatasan Perjalanan ke Tiongkok, Kementerian Luar Negeri Beijing Kritik Amerika Serikat

Namun, berdasarkan proses screening yang telah dilakukan kepada 245 orang di Tiongkok 238 orang diantarnya sudah diperbolehkan pulang ke Indonesia.

Tiga diantaranya dinyatakan sakit demam karena kelelahan dan tujuh orang sisanya dinyatakan tidak memenuhi standar WHO untuk dapat dipulangkan ke Indonesia

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, setelah tiba di Natuna, 238 WNI tersebut masih harus melakukan proses screening setelah sebelumnya di lakukan Tiongkok dan Batam.

Baca Juga: Larang Masuk Para Pemegang Paspor Tiongkok, Sejumlah Atlet Terancam Hilang Point di Singapore Open 2020

Kegiatan ini dilakukan guna memastikan semua WNI yang dievakuasi dalam keadaan sehat dan non-suspect dari virus tersebut.

Kebijakan ini diambil oleh Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto yang menyatakan bahwa prosedur ini harus dilakukan dan mereka harus di cek ulang.

“Kita cek ulang disini (Natuna, red.), saya harus memastikan semua harus dalam kondisi baik. Apa yang di declare di Tiongkok bahwa orang sehat yang boleh terbang, saya juga declare di sini (Natuna, red.) bahwa mereka juga tetap sehat.

Baca Juga: Gus Sholah Meninggal Dunia, Sekjen Nahdatul Ulama: Beliau Sosok yang Gigih dan Pejuang Kemanusiaan

"Proses screening di Natuna akan disesuaikan dengan prosedural pemeriksaan yang telah ditetapkan WHO seperti yang dilakukan di Tiongkok, serta pemeriksaan harus dilakukan step by step. Kalau hasil screening ulang itu clear semua (tidak ada yang tetular nCoV, red.) kita cofident itu clear,” kata Terawan.

Tak mau kecolongan, Terawan mengungkapkan akan mengawasi semua tahapan screening yang dilakukan oleh TNI dan Kemenkes dan tentunya akan selalu membuat mereka merasa nyaman selama di karantina.

Proses karantina dan observasi WNI dari Tiongkok ini dibuat senyaman mungkin dengan memasang 18 tenda di Hanggar Lanud Raden Sadjad.

Tampak dari video yang beredar, tenda yang berjajar kokoh berwarna hijau, panjang dan luas dapat didiisi sekitar 16 orang.

Didalamnya dilengkapi bantal, selimut dan kasur loreng berjajar, dibagian tengah seperti sebuah jemuran pakaian.

Terkait ketiga orang yang tidak lolos screening, Terawan akan terus coba memantau perkembangan kesehatan mereka dan apabila sudah membaik langkah selanjutnya akan coba dikomunikasikan dengan pihak tenaga medis Tiongkok.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @bpptkg Situs Resmi Kementerian Kesehatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah