PIKIRAN RAKYAT – Belum lama ini, Amerika Serikat menerbitkan pemberlakuan pembatasan perjalanan dari Amerika ke Tiongkok. Keputusan ini didasarkan pada perkembangan virus corona yang terus menambah dan mematikan.
Amerika Serikat mengumumkan langkah-langkah melarang warga negara asing yang baru-baru ini berada di Tiongkok untuk memasuki wilayahnya pada Jum’at, 31 Januari 2020 yang lalu.
Lalu diikuti dengan pembatalan penerbangan ke daratan Tiongkok yang dilakukan tiga maskapai utama asal Amerika Serikat. Atas tindakan tersebut, Amerika mendapat kritik keras dari Beijing yang masih satu rumpun dengan Tiongkok.
Pemerintahan Beijing yang diwakilkan Kementerian Luar Negeri menyampaikan penentangannya terhadap keputusan Amerika tersebut.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui situs China News, kritik Beijing terhadap Amerika tersebut akan memberikan efek penurunan saham Hong Kong pada hari pertama perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek.
Beijing menilai, peringatan perjalanan yang diberlakukan Amerika Serikat bukan isyarat niat baik, karena mereka tetap melaksanakan keputusan itu saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menentang pembatasan perjalanan ke Tiongkok.
Baca Juga: Gus Sholah Meninggal Dunia, Sekjen Nahdatul Ulama: Beliau Sosok yang Gigih dan Pejuang Kemanusiaan
“Sama seperti WHO yang merekomendasikan terhadap pembatasan perjalanan, Amerika Serikat justru berjalan pergi ke arah yang berlawanan, tentu saja itu bukan isyarat yang baik,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing, Hua Chunying.
Hua Chunying juga menyampaikan kritikan pada pernyataan yang diduga dibuat oleh beberapa pejabat AS tentang Tiongkok tersebut.