PIKIRAN RAKYAT – Kota Wuhan sudah diisolasi oleh Pemerintah Tiongkok selama seminggu terakhir.
Masyarakat Wuhan yang masih di dalam kota terpaksa harus tinggal dalam ruangan. Kalaupun ingin beraktivitas di luar, ada transportasi publik yang boleh beroperasi.
Wuhan sudah serupa kota mati karena di sepanjang jalanan Wuhan kian jarang ditemui manusia.
Baca Juga: Cendekiawan Muda Yudi Latif: Bersyukur Indonesia Punya Pancasila
Inilah yang membuat panik mahasiswa Indonesia yang pada awalnya mencoba bertahan dalam kota berbahaya itu. Namun karena keadaan kota yang semakin tidak sehat membuat mereka berupaya mengirimkan pesan pada Pemerintah Indonesia.
Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari akun twitter pribadi mahasiswa Indonesia, Yulian Nova Chaniago, semula mahasiswa Indonesia berusaha menunggu, tapi kepastian pulang yang tak kunjung terlihat membuat kepanikan meliputi mereka.
Kepanikan yang dirasakan mahasiswa Indonesia di Wuhan didasarkan pada bantuan yang diterima akan semakin menipis dan akan habis dalam beberapa hari ke depan.
“Melihat penyebaran virus yang setiap hari bertambah, kami semakin khawatir dan berharap untuk bisa dievakuasi. Memang saat ini kami masih bisa bertahan, tetapi bukan berarti seterusnya demikian. Kemampuan kami terbatas," tulis dia.