Menteri Olahraga Indonesia Menyalahkan Covid-19, Dinyatakan Tidak Patuh Oleh WADA

- 17 Oktober 2021, 09:00 WIB
Menpora Zainudin Amali angkat suara terkait Covid-19 yang membuat Indonesia tidak mengambil sampel.
Menpora Zainudin Amali angkat suara terkait Covid-19 yang membuat Indonesia tidak mengambil sampel. /Tangkap layar Instagram/@kemenpora

PR CIREBON - Zainudin Amalia menyalahkan pandemi Covid-19 atas ketidaksesuaian yang membuat Organinasi Anti Doping Nasional (NADO).

Zainudin salahkan Covid-19 karena negara itu dinyatakan tidak mematuhi Kode Anti Doping Dunia.‎

Menteri Olahraga Indonesia mengklaim dampak pandemi telah mencegah NADO Indonesia mengambil sampel yang cukup dari atlet dan mengirimnya ke Badan Anti Doping Dunia (WADA).

Baca Juga: Ridwan Kamil Mendarat dari Papua, Langsung Takziah ke Keluarga Korban Susur Sunga di Ciamis, Jawa Barat

Dirinya mengatakan mengenai hal yang menyebabkan kebutuhan sampel tidak terpenuhi.

"Hal ini menyebabkan kebutuhan sampel tidak terpenuhi," kata Zainudin dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Insidethegames.biz pada 17 Oktober 2021.

Zainudin juga menambahkan bahwa pemerintah Indonesia berencana mengirimkan sampel ke WADA dari ajang olahraga nasional yang digelar di Provinsi Papua.

Baca Juga: 5 Manfaat Makanan Tinggi Serat untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mencegah Sembelit

Indonesia telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak pandemi.

Meskipun gelombang terbarunya telah menurun secara signifikan sejak bulan Juli, tercatat lebih dari empat juta kasus dan lebih dari 140.000 kematian.

NADO dikonfirmasi tidak patuh oleh WADA Kamis, 7 Oktober 2021 bersama dengan NADO Korea Utara karena 'ketidaksesuaian' dalam program pengujian mereka.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beli Batu Bacan 'God Father' Seharga Rp 1,3 Juta di area Masjid Raya Al Munawwar Ternate

NADO Thailand juga dinyatakan tidak patuh karena gagal menerapkan kode 2021 dalam sistem hukum negara itu.

Tetapi sesuai laporan reuters dan otoritas olahraga Thailand berencana untuk meminta WADA untuk mempertimbangan kembali deklarasi yang tidak sesuai.

Hal ini juga akan dilakukan klaim sebagai penyegaran peraturan anti doping dan ditahan oleh prosedur hukum internasional.

Baca Juga: 10 Buah dan Sayuran Tinggi Serat, dari Wortel hingga Strawberry, Simak!

Beberapa bendera nasional negara tidak dapat diterbangkan di acara-acara besar di bawah sanksi dengan pengecualian Olimpiade serta Paralimpiade.

Negara-negara tersebut yang tidak dapat menerbangkan bendera nasional di acara-acara besar yaitu Thailand, Indonesia, dan Korea Utara.

Namun, NADO juga diharuskan memiliki kegiatan yang terkait dengan tindakan korektif yang diawasi oleh pihak ketiga yang menyetujui.

Baca Juga: Dibongkar Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Ternyata Seumur-umur Belum Pernah Lakukan Hal Ini!

Hal ini diawasi oleh pihak ketiga yang menyetujui dengan biaya sendiri termasuk hingga enam kunjungan situs per tahun.

Terakhir, negara juga tidak diizinkan untuk diberikan hak menjadi tuan rumah acara regional, kontinental atau kejuaraan dunia oleh tandantangan kode untuk minimal satu tahun dan tidak sampai deklarasi ketidakpatuhan dicabut.

Acara yang sudah dijadwalkan akan digelar di Thailand dan Indoseia bisa dilanjutkan.

Baca Juga: Menurut Ramalan, 3 Zodiak Ini Tidak Bisa Mencintai Lagi Selama Bulan Square Venus, Simak Alasannya

Termasuk acara Badminton World Federation (BWF) World Tour Finals di Bali.

Indonesia juga menjadi tuan rumah asian gamess edisi terakhir di Jakarta dan Palembang pada tahun 2018.

Hal itu juga telah dinyatakan minatnya dalam pementasan Olimpiade dan Paralimpiade 2032 yang akhirnya akan diberikan kepada Brisbane serta Presiden Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menegaskan negara itu dan masih berharap dipertimbangkan untuk Olimpiade 2036.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Menolak Cinta Sejati Mulai 17 Oktober 2021, Salah Satunya Scorpio

Kemungkinan akan menghadapi persaingan ketat karena sejumlah pihak telah menyatakan minat mereka dalam Olimpiade 2036.

Namun, hal ini dinyatakan tidak patuh oleh WADA dan tidak mungkin membantu pencalonan negara itu.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: insidethegames.biz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x