Diketahui bahwa sasaran dari peretas tersebut adalah website perusahaan atau pemerintah.
Tidak hanya itu, Slamet juga memaparkan bahwa pelaku peretas tersebut merupakan bagian dalam komunitas BlackHat di Padang.
“Pelaku yang tergabung dalam komunitas Padang BlackHat ini mengakui sudah melakukan peretasan terhadap 650 website. Rata-rata menyasar situs perusahaan dan situs pemerintah,” ujar Slamet.
Slamet mengaku sangat menyayangkan kemampuan dari kedua pelaku peretas, lantaran kemampuannya digunakan dengan cara yang tidak benar.
Dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan hasil pemeriksaan motif keduanya membobol website milik pemerintah tersebut untuk mencari keuntungan ekonomi dengan menjual script backdoor dari website.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Kemerdekaan RI, Cocok Dijadikan Status WhatsApp
“Keduanya membobol situs pemerintah guna memperoleh keuntungan ekonomi dengan menjual script backdoor dari website,” ucap Slamet.
Di sisi lain, Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto menjelaskan kalau peretasan rentan terjadi apabila situs dioperasikan dengan menggunakan jaringan internet di tempat publik.
Karena itu, Agus menekankan kepada masyarakat bahwa jaringan di tempat publik itu sifatnya tidak aman.