Network
PR CIREBON - Politikus PKS, Mardani Ali Sera, ikut menanggapi kerumunan di salah satu restoran cepat saji.
Pasalnya, salah satu restoran cepat saji di Indonesia didapati kerumunan ojek online yang mendapatkan pesanan BTS Meal sehingga menarik perhatian Mardani Ali Sera.
Menurut Mardani Ali Sera, pemerintah daerah dan restoran cepat saji harus tegas dalam mengambil langkah.
Baca Juga: Catat! Ini Waktu Terbaik untuk Menyikat Gigi Anda
Hal ini disarankannya agar tidak ada klaster baru kasus Covid-19.
Pendapatnya tersebut disampaikannya dalam akun Twitter pribadinya @mardanialisera yang diunggah pada Kamis 10 Juni 2021.
"Terkait kerumunan massa, Pemerintah daerah dan Manajamen restoran MCD harus segera mengambil langkah cepat, sebelum ini menjadi klaster baru," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
Baca Juga: One Piece: 5 Kegagalan Besar Luffy, Sifatnya Seringkali Bahayakan Dirinya dan Krunya
Ia juga beranggap, pemberian sanksi dan protokol kesehatan harus adil.
Menurutnya, pelanggaran protokol kesehatan tidak hanya diberlakukan bagi pedangan konvensional saja.
"Harus adil, prokes dan sanksi tegas tidak hanya diberlakukan kepada pedagang-pedangan konvensional saja," tutupnya.
Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Berduka, Sang Isrti Elisye W Ketaren Meninggal Dunia
Sebelumnya, baru-baru ini masyarakat tengah dihebohkan dengan kerumunan ojek online (ojol) yang mendapatkan orderan BTS Meal.
Salah satu restoran cepat saji melakukan kolaborasi dengan boy band asal Korea Selatan, BTS, dengan mengeluarkan BTS Meal.
Sontak penggemar BTS, ARMY, pun langsung memesan BTS Meal yang hanya bisa dipesan melalui ojol dan drive thru.
Baca Juga: 4 Tanaman Hias Ini Rupanya Beracun untuk Kucing, Apakah Anda Memilikinya?
Sehingga, banyak gerai restoran cepat saji tersebut yang dipenuhi ojol yang menerima orderan BTS Meal.
Diketahui, para ojol mengantre 1 hingga 3 jam untuk menyelesaikan orderan pelanggannya.
Beberapa wilayah pun terjadi kemacetan.
Baca Juga: Sule Murka Saat Lakukan Sidak di Rumahnya: Mereka Leha-leha Kerjanya!
Bahkan, Satpol PP terpaksa menyegel beberapa cabang restoran cepat saji tersebut karena menimbulkan kerumunan disaat Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.***
