Network
PR CIREBON – Curah hujan deras kembali mengguyur sejumlah daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta yang pada Selasa pagi sebagian wilayahnya terendam banjir.
Terkait dengan banjir yang berulang kali terjadi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara.
Riza Patria mengakui bukan perkara mudah dalam mengatasi banjir di Ibu Kota.
Baca Juga: Diberi Batik Oleh Ridwan Kamil, Yesung Super Junior: Apakah Cocok Untuk ku?
Ia mengatakan bahwa perlu waktu, proses hingga pembiayaan untuk membuat Jakarta bebas dari banjir.
"Memang mengatasi banjir itu tidak semudah membalikkan tangan,” kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 25 Mei 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
“Perlu waktu, perlu proses, perlu pembiayaan," tambahnya.
Baca Juga: Lebih dari 1.500 Warga Palestina Ditangkap Polisi Israel Selama Dua Minggu dalam Ketegangan Gaza
Hal tersebut diungkapkan Riza Patria menyusul informasi adanya banjir setinggi 120 sentimeter merendam kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur hingga siang tadi akibat hujan dengan intensitas cukup tinggi pada Senin malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Selasa pagi pukul 06.00 WIB, mencatat banjir terjadi di 14 RT.
Baca Juga: Leeteuk dan Yesung Super Junior Pakai Batik Jawa Barat, Ridwan Kamil: Siap Ikut Pilkada
Rinciannya, tiga RT di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur dengan ketinggian 70-90 sentimeter. Kemudian 11 RT di Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan dengan tinggi 40 sentimeter.
Riza Patria mengutarakan genangan memang kerap muncul di sejumlah titik usai hujan deras mengguyur Ibu Kota.
Namun, kata dia, saat ini yang paling penting adalah seberapa lama banjir surut dan tak begitu besar dampaknya terhadap warga.
"Yang paling penting (banjir) tidak lama dan tidak besar," kata Riza Patria.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Riza Patria juga menyebut saat ini jumlah kawasan yang terkena dampak banjir sudah jauh menurun.
Hal itu, kata dia, dikarenakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mempercepat sejumlah program.
Program yang dimaksud diantaranya membuat waduk, sumur resapan, naturalisasi dan normalisasi sungai hingga pengerukan lumpur pada sungai dan kali di Jakarta.
"Di Jakarta ini genangan makin berkurang, lamanya genangan atau banjir makin berkurang dan titik-tibanya makin berkurang. Itu artinya, progres positif," tuturnya.***
