Zubairi Djoerban juga meminta pelaksanaan vaksin Nusantara ini tidak dilakukan secara tergesa-gesa apalagi di politisasikan.
"Dus, berhenti sejenak untuk memperbaiki uji klinis satu merupakan hal yang baik," ungkapnya.
"Jangan tergesa, jangan dipolitisasi, dasarkan semua pada fakta ilmiah," tambahnya.
Saya rasa, keraguan publik masuk akal. Apalagi BPOM menunjukkan poin per poin kenapa Vaksin Nusantara belum boleh lanjut.
Dus, berhenti sejenak untuk memperbaiki uji klinis satu merupakan hal yang baik. Jangan tergesa, jangan dipolitisasi, dasarkan semua pada fakta ilmiah.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) April 15, 2021
Diketahui sebelumnya, Vaksin Nusantara merupakan vaksin yang digagas oleh Terawan Agus Putranto saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Vaksin tersebut saat ini mengalami kendala untuk melakukan uji klinik fase II, pasalnya BPOM telah menyatakan bahwa vaksin Nusantara belum memenuhi prosedur atau syarat untuk uji klinik fase selanjutnya.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Hanya 3 Persen Ekosistem Dunia yang Tetap Utuh, Salah Satunya Hutan Amazon
Tetapi, meskipun ada keputusan BPOM itu, sejumlah tokoh publik telah ikut disuntik vaksin Nusantara.
Tokoh publik itu diantaranya adalah Aburizal Bakrie, Gatot Nurmantyo, dan juga Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah serta sejumlah anggota DPR RI.***