PR CIREBON – Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi, menanggapi pergantian nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Tol Layang Japek).
Adhie Massardi menyoroti perubaahan nama Tol Layang Japek menjadi Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed, yakni putra mahkota Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA).
Menurut Adhie Massardi, jika tujuannya untuk menjaga hubungan baik antara kedua negara, bisa dipertimbangkan nama lain.
“Penjelasan gunakan nama tokoh UEA yang masih hidup terlalu sederhana,” kata dia sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @AdhieMassardi pada Senin, 12 April 2021.
“Jika hanya untuk jaga hubungan baik, kan bisa pakai nama lain, contoh Jalan Casablanca karena Jakarta sister city Ibu Kota Maroko,” imbuhnya.
Menurut Adhie Massardi, penggunaan nama Mohammed Bin Zayed juga terkesan aneh di saat gelomabang anti-kadrun (‘kadal gurun’, istilah sindiran yang berkaitan dengan keturunan Arab atau Timur Tengah) semakin masif di masyarakat.
Baca Juga: Kritik Perubahan Nama Tol Japek jadi MBZ, Fadli Zon: Apa Jasa Mohamed Bin Zayed Bagi Indonesia?
“Di tengah gelombang anti-Kadrun nama Sheik MBZ jadi aneh. Sebenarnya ada apa?,” kata Adhie Massardi mengherankan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News, pemerintah secara resmi merubah nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Tol Japek) menjadi Tol MBZ.