Dorong Pemerintah Berantas Oknum Pemuka Agama yang Radikal, Teddy Gusnaidi: Jangan Takut Dilabeli Anti Agama

- 5 April 2021, 10:35 WIB
Teddy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi /Twitter/@TeddyGusnaidi

PR CIREBON – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi, mendorong pemerintah untuk tidak takut dalam memberantas kelompok atau oknum pemuka agama yang radikal dengan kedok agama.

Menurut Teddy Gusnaidi, pemerintah harus berani memberantas sekalipun dilabeli anti agama atau anti pemuka agama. Hal itu demi mencegah terorisme berkembang di Indonesia.

Teddy Gusnaidi menegaskan bahwa kelompok atau oknum pemuka agama, memang sengaja menggunakan label agama untuk memuluskan kejahatannya.

Baca Juga: Presiden Ukraina Berlakukan Sanksi pada Badan Federal Rusia

Jangan pernah takut dibilang anti agama anti pemuka agama, karena kelompok radikal itu memang sengaja menggunakan label agama untuk melindungi dan memuluskan kejahatan yang mereka buat,” kata dia dalam keterangan tertulis di akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Minggu, 4 April 2021.

Kelompok radikal sengaja menggunakan label agama karena mengetahui akan ada banyak orang yang akan membela mereka.

Mereka tahu, bakal ada orang-orang bodoh yang membela kejahatan mereka, atas nama takut dosa,” ucap Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: NTT Dilanda Banjir Bandang, Marion Jola: Belum Bisa Tidur Memikirkan Tanah Kelahiran

Ia kemudian menjelaskan bagaimana mudahnya menangkap pentolan kelompok radikal yang ‘menyamar’ menjadi pemuka agama.

Misalnya ada unggahan pemuka agama jadi-jadian di Media Sosial, untuk menemukan lokasinya mudah,” jelasnya.

Setelah ditangkap, oknum pemuka agama tersebut nantinya diinterogasi untuk kemudian mencari dalang dibalik ajaran intoleran dan radikalisme yang diam-diam disebarkan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Ekstrak Buah Nanas Bisa Jadi Obat Covid-19?

Tangkap dan interogasi dia belajar di mana. Tangkap gurunya, lalu gurunya di interogasi juga, begitu terus, sampai ketemu ujungnya,” tukasnya.

Menurut Teddy Gusnaidi, pemuka agama ‘jadi-jadian’ atau oknum itu sama seperti pengguna narkoba. Mereka bisa merusak lingkungan.

Ia juga mendorong pemerintah agar konsisten memberantas orang-orang seperti itu, layaknya pemberantasan terhadap narkoba.

Baca Juga: Dinilai Terlalu Mesra oleh Netizen, Amanda Manopo Hapus Video Tiktok dengan Arya Saloka

Jadi BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) pola kerjanya harus sama seperti BNN (Badan Narkotika Nasional),” tegasnya.

Pengguna Narkoba itu sembunyi-sembunyi, tapi bisa diberantas. Sedangkan pecinta terorisme terang-terangan, harusnya lebih mudah. Kenapa malah sebaliknya?,” imbuhnya heran.

Teddy Gusnaidi meyakini bahwa menemukan orang-orang yang mendukung radikalisme itu mudah karena mereka cenderung menampilkan dirinya, tak seperti pengedar narkotika.

Baca Juga: Anang Hermansyah dan Krisdayanti Ngobrol Bersama di Akad Nikah Atta-Aurel, Ashanty: Bunda Mau Ambil Momen

Menurutnya, bisa atau tidaknya pemerintah dalam menemukan orang-orang yang mendukung radikalisme hanya sebatas masalah niat dan konsistensi.

Masalahnya tidak ada konsistensi untuk melakukan hal itu ketika tidak ada kejadian terorisme. Ini masalah sebenarnya,” ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Sekali lagi, negara ini tidak ada masalah soal kemampuan untuk memberantas kelompok radikal, tapi negara ini punya masalah konsistensi dalam memberantas radikalisme. Segera ganti pembantu Anda pak @jokowi jika tidak punya konsistensi dalam memberantas radikalisme,” tutup Teddy Gusnaidi.

 

***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x