Network
PR CIREBON - Seorang pria yang terlibat penembakan massal terlihat berlumuran darah dan berjalan pincang, saat dia dibawa pergi oleh polisi dengan borgol di tangan.
Pria tersebut ditangkap karena dicurigai telah membunuh 10 orang dengan cara penembakan massal, termasuk seorang petugas polisi, di toko kelontong Colorado.
Peristiwa tersebut menandai penembakan massal kedua yang fatal di Amerika dalam seminggu ini.
Baca Juga: Terjadi Kebakaran di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, Tewaskan Tujuh Orang
Pria bersenjata itu, yang tidak diidentifikasi secara publik, melepaskan tembakan ke outlet King Soopers di Boulder, sekitar 28 mil (45 km) barat laut Denver, pada sore hari Senin 22 Maret 2021.
Membuat para pembeli dan karyawan menjadi panik mencari perlindungan, dan mengirim ratusan petugas polisi berkumpul di daerah tersebut.
Laporan media mengatakan tersangka, yang menurut polisi diyakini bertindak sendiri, dipersenjatai dengan senapan.
Pihak berwenang memberikan sedikit rincian kasus dan tidak menyatakan motif pelaku yang mendasarinya melakukan perbuatan tersebut.
Setelah sebelumnya, seorang pria bersenjata melakukan pembunuhan besar-besaran di daerah Atlanta, menembak delapan orang hingga tewas di spa tiga hari sebelum dia ditangkap.
Seperti penembakan itu, kekerasan hari Senin di Colorado terjadi di tempat bisnis di tangan seorang penyerang bersenjata.
"Kami sedang di kasir, dan tembakan baru saja mulai terjadi," kata Sarah Moonshadow, seorang pembeli yang berbelanja di tkp bersama putranya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Baca Juga: UPN Veteran Yogyakarta Luluskan 728 Peserta SNMPTN 2021 dari Total 7308 Pendaftar
Moonshadow mengatakan dia mencoba untuk merawat korban yang dia lihat tergeletak di trotoar di luar toko, tetapi putranya menariknya pergi.
Kepala Polisi Boulder Maris Herold, suaranya tercekat karena emosi, mengatakan 10 orang tewas di tempat kejadian.
