PR CIREBON- Provinsi DKI Jakarta kembali menjadi sorotan publik setelah pada hari Sabtu 20 Februari lalu, bencana banjir kembali merendam Ibu Kota negara Indonesia tersebut.
Akibat bencana banjir di Jakarta itu, dilaporkan sebanyak 113 RW terendam dan sekitar 3.000 lebih orang mengungsi.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersama dengan Pakar Tata Air sekaligus Staf Khusus kementerian PUPR Firdaus Ali untuk memberikan penjelasan soal banjir Jakarta.
Baca Juga: Ki Sung-Yueng, Bintang Sepak Bola Korea ‘K League’ Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Dalam program Mata Najwa, Najwa Shihab menanyakan kepada Wagub Ahmad Riza Patria apa saja evaluasi internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas bencana banjir kemarin.
Ahamd Riza Patria menuturkan bahwa penyebab bencana banjir yang merendam Jakarta kemarin disebabkan karena beberapa hal.
"Pertama, penyebab banjir di Jakarta disebabkan karena curah hujan tinggi. Jika kita melihat data ada 226, padahal kapasitas kemampuan kita antara 50 sampai 100," tutur Ahmad Riza Patria, Rabu, seperti dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari program Mata Najwa Trans 7.
Kedua, lanjutnya, hujan yang turun dari daerah-daerah penyangga (banjir kiriman) memberikan kontribusi besar, setidaknya lebih dari 50 persen kontribusi air yang datang dari luar masuk ke Jakarta.
"Yang paling banyak tahun ini dari daerah Depok, disamping daerah-daerah lainnya. Itulah sebabnya kenapa daerah Kemang begitu banjir karena melewati kali Kerukut," ucapnya.
Ahmad Riza Patria juga menuturkan, dalam hal ini, harus dicatat bahwa prestasi tahun ini, jika melihat pada data, luas air yang tergenang hanya 4 km dan ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Padahal, kalau kita bandingkan, curah hujannya tinggi. Itu artinya kemampuan kita menangani curah hujan tinggi berhasil," ungkapnya.
Atas hal itu, ia pun menyarankan bahwa tema diskusi di Mata najwa tersebut salah, karena seharusnya prestasi DKI Jakarta menangani banjir.
"Karena hanya dalam satu hari, DKI bisa mengatasi banjir, yang dibandingkan sebelumnya sampai berhari-hari," ujarnya.
Dalam diskusi itu, Wagub DKI itu juga mengatakan bahwa terdapat tiga sumber banjir yang melanda Jakarta.
"Sumber banjir itu ada tiga, pertama hujan lokal, banjir kiriman, dan banjir rob,"ungkapnya.
"Dan Jakarta kebetulan, posisinya sebagai provinsi yang ada dibawah. Tapi kami sekalipun berada di dataran yang rendah, kami mampu menangani banjir," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, jika dilihat dari data dengan daerah lainnya, seperti Kalsel, Jawa Barat, Semarang dan lainnya, hanya Jakarta yang bisa mengatasi banjir dalam waktu satu hari, yang lainnya bisa tiga sampai tujuh belas hari.
"Jadi kita harus bijak mengatakan apakah Jakarta berhasil atau tidak. kemudian, korban jiwa juga begitu, begitupun dengan yang lainnya, jumlah pengungsi juga lokasinya hanya 44, jauh menurun dibandingkan dengan sebelumnya," ucapnya.
"Begitu juga jumlah pengungsi, sebelumnya 36.000 lebih, jadi marilah kita bicara berdasarkan fakta dan data. Bahwa di periode ini kita berhasil mengatasi," pungkasnya.***