Somalia Umumkan Keadaan Darurat, Setelah Invasi Kawanan Belalang Gurun Berkembang Biak dengan Cepat

- 5 Februari 2021, 12:56 WIB
Seorang pria mencoba untuk menangkis segerombolan belalang gurun di sebuah peternakan dekat kota Nanyuki di daerah Laikipia, Kenya, 21 Februari 2020.
Seorang pria mencoba untuk menangkis segerombolan belalang gurun di sebuah peternakan dekat kota Nanyuki di daerah Laikipia, Kenya, 21 Februari 2020. //REUTERS/Baz Ratner/

Para ahli mengatakan bahwa di Somalia, di mana sekitar 50 persen dari penduduknya bergantung pada hewan untuk mata pencaharian mereka, belalang memakan padang rumput.

Hewan-hewan itu melemah, susunya berkurang, dan anak-anak kecil yang bergantung pada susu untuk bertahan hidup, menderita kekurangan gizi yang meroket, kata para ahli, menurut The Associated Press (AP).

Tahun lalu, belalang muda yang kelaparan berkumpul di Somalia, mengancam 10 juta orang di seluruh wilayah dengan krisis kelaparan yang parah.

Pada bulan Desember, PBB mengatakan bahwa serangan belalang telah meningkat di Ethiopia dan Somalia sebagai akibat dari perkembangbiakan yang ekstensif, cuaca dan curah hujan yang menguntungkan, dengan populasi diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Praktik Jual-Beli Akun Medsos Melanggar, Instagram, Twitter, dan TikTok Buat Aturan Tegas

"Kawanan belalang baru sudah terbentuk dan mengancam untuk menyerang kembali Kenya utara dan pembiakan juga sedang berlangsung di kedua sisi Laut Merah, menimbulkan ancaman baru bagi Eritrea, Arab Saudi, Sudan dan Yaman," kata FQO dalam rilis berita di 16 Desember.

Ia memperingatkan bahwa krisis baru dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi masyarakat yang terkena dampak kekeringan, konflik yang sedang berlangsung, kenaikan harga pangan, dan pandemi virus corona.

"Kami telah mencapai banyak hal, tetapi pertempuran melawan hama yang tak henti-hentinya ini belum berakhir," kata Direktur Jenderal FAO, QU Dongyu.

"Kita tidak boleh goyah. Belalang terus tumbuh siang dan malam dan risiko memperburuk kerawanan pangan bagi keluarga yang rentan di seluruh wilayah yang terkena dampak."***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah