Prihatin atas Kudeta Myanmar, Fadli Zon Minta ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Beri Respon

- 3 Februari 2021, 19:22 WIB
Suasana di Myanmar pascakudeta
Suasana di Myanmar pascakudeta /Twitter.com/@eeq17492467

Namun, sesudah itu mereka melakukan reformasi demokrasi dan mengakhiri kekuasaan militer.

Baca Juga: Sambangi Keraton Yogyakarta, dr. Tirta Sampaikan Edukasi Covid-19 dan Jadi Jembatan Penggiat UMKM

Peristiwa kudeta militer yang terjadi kemarin telah menarik mundur proses demokrasi yang sudah berjalan, dan Fadli sangat menyayangkan hal itu terjadi.

Untuk diketahui, militer Myanmar pada hari Senin, 1 Februari 2021 kemarin, telah melakukan kudeta terhadap pemerintahan Myanmar.

Sejumlah pemimpin sipil Myanmar, seperti Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, beserta sejumlah pejabat negara dan tokoh politik lainnya, telah ditangkap dan ditahan oleh pihak militer.

Baca Juga: Salah Satu Syarat Naik Kereta Api, GeNose Siap Digunakan Mulai 5 Februari 2021

Peristiwa pengambilalihan kekuasaan dari pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi yang baru saja terpilih secara demokratis itu juga telah memancing keprihatinan dunia.

Semua pihak menganggap adalah kabar buruk bagi masa depan demokrasi di negara tersebut. ***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah