"Juga pernyataan Presiden akui sulit terapkan kebijakan gas dan rem. Setelah pandemi berjalan hampir 1 tahun baru mulai ada pengakuan, tetapi tidak secara jelas menyebut secara sistematis masalah yang terjadi," ujarnya.
Lalu, Sukamta mengumpamakan ucapan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang menyatakan minta maaf dan bertanggung jawab atas kematian akibat Covid-19 di Inggris.
"Saya kira pemerintah tidak perlu menunggu jumlah angka kematian akibat Covid lebih banyak untuk menyatakan minta maaf.
Baca Juga: Istiqamah dalam Bertaubat, Maka Jalan Kemuliaan akan Nampak
"Untuk selanjutnya pemerintah harus lebih fokus dan bisa merangkul lebih banyak pihak yang kompeten untuk bersama-sama mengatasi pandemi.
"Wacana dan isu politik yang membuat gaduh lebih baik dibuang jauh-jauh supaya energi bangsa ini bisa fokus atasi pandemi," tegasnya.
Kasus Covid-19 tertinggi masih dipegang oleh DKI Jakarta dengan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 229.713 kasus, menyusul Jawa Barat, Jawa Tengah, dan terkahir Jawa Timur.***