Hilangnya Hutan Primer Sebabkan Longsor dan Banjir, Greenpeace Sebut Indonesia Kini Investasi pada Bencana

- 25 Januari 2021, 19:06 WIB
Ilustrasi hutan. Greenpeace menyoroti bencana alam banjir yang disebabkan karena kerusaka  hutan.*
Ilustrasi hutan. Greenpeace menyoroti bencana alam banjir yang disebabkan karena kerusaka hutan.* /Unsplash/Nazarizal Mohammad/Spencer Watson

PR CIREBON - Salah satu organisasi lingkungan global yaitu Greenpeace mengingatkan bahwa terjadinya bencana banjir dan longsor diduga karena rusaknya ekosistem hutan.

Sebab, Greenpeace berpendapat jika ekosistem hutan semakin menghilang dan terganggu yang memberikan implikasi pada bencana banjir dan longsor.

Selain itu, Greenpeace juga mengingatkan bahwa datangnya hujan ekstrimis.

Baca Juga: Soroti Kabar Soal Izin Jualan Vaksin Covid-19 Secara Mandiri, dr. Tirta: Akan Mengganggu Proses Edukasi

Terjadinya banjir dan longsor diakibatkan oleh perusakan hutan dan pembakaran batubara 

Hal ini seperti yang dilansir PikiramRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @greenpeaceid pada Minggu 24 Januari 2021.

Datangnya hujan ekstrem dapat disebabkan dari menghangatnya suhu bumi karena perusakan hutan dan pembakaran batubara.

Baca Juga: Roy Suryo Kritik Soal 153 TKA Tiongkok Masuk ke Indonesia di Saat Jutaan TKI Dirumahkan: Ironis...

Tidak hanya itu saja, Greenpeace juga menyebut Indonesia kini sedang berinvestasi pada bencana.

Hal tersebut akan terjadi jika terus memilih melanjutkan pembangunan yang merusak hutan dan lingkungan.

Perlu diingat dan diketahui bahwa hutan telah menutupi sepertiga daratan bumi dan menjalankan fungsi vital di seluruh dunia.

Baca Juga: Sindir Orang yang Kritik Soal Hukum, Ferdinand Hutahaean: Menteri Jokowi Ditangkap KPK, Anies Belum Kesentuh

Bahkan Sekitar 1,6 miliar orang telah bergantung pada hutan untuk mata pencaharian, seperti mencati obat-obatan, bahan bakar, makanan, dan tempat tinggal mereka.

Namun, menurut data tang didapat dari Global Forest Watch selamat tahun 2001 hingga 2019 Indonesia telah kehilangan 9,4 juta hektar hutan primer.

Selain itu, Greenpeace mengungkapkan, Indonesia kehilangan 9,4 juta hektar hutan primer itu akan menjadi sebuah masalah dan akan berdampak pada perubahan iklim.

Baca Juga: Direskrimum Polda Metro Jaya Tangkap 7 Tersangka Pemalsuan Surat PCR

Kehilangan hutan primer adalah sebuah masalah yang serius.

Sebab, hal ini menjadi masalah karena akumulasi dari kerusakan hutan sangat berdampak pada perubahan iklim yang menjadi ekstrimis.

Bahkan, apabila semakin banyak hutan yang hilang ekosistemnya maka akan semakin menganggu keseimbangan alam.

Baca Juga: Berikut Saran dari IDI dan Rumah Sakit Sebelum dan Sesudah Vaksinasi, Agar Antiobodi Terbentuk Optimal

Bahkan, dapat memberikan implikasi pada bencana seperti banjir, longsor, kekeringan dan kebakaran hutan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Greenpeace Indonesia (@greenpeaceid)

***

Editor: Asri Sulistyowati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x