Update Penyisiran Sriwijaya Air: Jokowi Apresiasi Tim SAR hingga Pencarian Kotak Hitam CVR

- 21 Januari 2021, 14:47 WIB
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninjau Posko darurat evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (20/1/2021)
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninjau Posko darurat evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (20/1/2021) /

PR CIREBON - Kerja keras dalam penanganan musibah jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo.

Apresiasi tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Posko Darurat Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang berada di Dermaga JICT, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021.

“Pertama-tama saya ingin menyampaikan Terima kasih dan apresiasi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Kemenhub, Basarnas, TNI, Polri, KNKT dan seluruh unsur yang tidak bisa saya sebut satu persatu,” tutur Presiden Jokowi.

Baca Juga: Joe Biden Resmi jadi Presiden AS, Begini Harapan Puan Maharani dan Presiden Jokowi

“Yang telah bekerja keras sejak awal musibah sampai saat ini. Kita tahu telah ditemukan serpihan besar maupun kecil, kemudian kotak hitamnya (FDR) juga sudah dan sekarang kita menunggu CVR-nya,” sambungnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Kemenhub.

Selain itu, Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada Jasa Raharja dan maskapai Sriwijaya Air yang telah menyerahkan santunan kepada beberapa ahli waris korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

“Saya juga sampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban semoga keluarga diberikan keikhlasan dan kesabaran,” ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Demi Pulihkan Lalin Selatan Kalsel, PUPR dan TNI AD Selesaikan Jembatan Bailey Tabunio II

Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa aspek keselamatan menjadi yang utama di sektor transportasi.

Untuk itu, Presiden meminta Kemenhub, KNKT, dan unsur terkait lainnya agar segera menindaklanjuti terkait pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan penumpang.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, kegiatan pencarian korban dan serpihan pesawat, serta kotak hitam diperoleh berdasarkan informasi dari ATC Airnav Indonesia.

Baca Juga: Tampil Anggun, Putri Tiri Kamala Harris Sukses Curi Perhatian Saat Pelantikan Presiden AS

Pencarian yang dilakukan melibatkan berbagai unsur yaitu Basarnas sebagai komando Tim Sar Gabungan bersama dengan TNI, Polri, Kemenhub, KNKT, dan unsur terkait lainnya.

“Kotak hitam FDR atau rekaman data penerbangan sudah ditemukan dan telah berhasil dibuka oleh KNKT,” jelas Menhub.

Menhub Budi Karya Sumadi pun berharap agar kotak hitam CVR dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi.

Baca Juga: Setahun Berpisah Setelah Melahirkan, Orang Tua Pakistan Akhirnya Bisa Memeluk Anaknya

Hal itu guna mendapatkan informasi lebih jauh penyebab kecelakaan dan untuk mencegah kejadian yang sama terjadi lagi di kemudian hari.

Menhub mengatakan, KNKT telah mendirikan Posko di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu untuk memudahkan operasi pencarian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR).

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, sampai dengan hari ke 12 pencarian, Basarnas telah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 bagian potongan besar pesawat.

Baca Juga: Thailand Hadapi Gelombang Kedua Covid-19, Para Ilmuwan Ciptakan Vaksin Sendiri

Kemudian Menhub menerangkan, Pihak DVI RS Polri telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 40 identitas korban dan sebanyak 27 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban.

Selanjutnya, Menhub mengatakan, Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kecelakaan sebesar 50 juta kepada ahli waris dari 36 orang korban, dan secara paralel, Sriwijaya Air juga telah menyiapkan asuransi sejumlah Rp. 1,25 Miliar kepada ahli waris.

Asuransi diberikan setelah keluarga korban menunjukkan surat penunjukkan ahli waris yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat.

Baca Juga: Sambut Hari Pers Nasional, Gubernur DKI Jakarta: Terus Berkontribusi Positif untuk Bangsa

Pada tinjauan Presiden ini, dilakukan juga penyerahan Santunan Kecelakaan Jasa Raharja dan Santunan Kematian dari pihak Sriwijaya Air kepada ahli waris korban.

Santunan kecelakaan diserahkan oleh Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo kepada almarhumah Rahmaniah Eka Nanda dan Almarhumah Fatimah Azalina, dan Almarhumah Grislend Gloria Natalies yang diterima oleh ahli waris korban.

Untuk santunan kematian, diserahkan oleh Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena kepada Almarhum Yohanes Suherdi yang diterima oleh ahli waris korban.

Baca Juga: Lady Gaga hingga Jennifer Lopez Meriahkan Upacara Pelantikan Presiden Amerika Serikat

Selain menyaksikan penyerahan santunan kepada keluarga korban, Presiden juga sempat meninjau posko pencarian dan mendapat penjelasan dari Kepala Basarnas dan Ketua KNKT. Setelah itu Presiden juga meninjau lokasi penampungan puing-puing pesawat Sriwijaya Air.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Perhubungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah