Sementara dalam pencocokan sidik jari jenazah dan data KTP elektronik.
Dia mengatakan mereka juga merekonsiliasi dengan mencocokan properti yang dibawa korban maupun data ante mortem lain.
Baca Juga: 70 Ribu Akun yang Sebarkan Teori QAnon Diblokir Twitter, Sebut Mengandung Upaya Hasutan Kekerasan
Hingga Selasa kemarin, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, menerima 111 sampel DNA dari keluarga penumpang pesawat Sriwijaya.
Dari sebanyak itu, belum semua sampel DNA dari keluarga korban terkumpul.
"Jadi satu korban bisa punya dua sampel DNA jadi jumlahnya cukup banyak"
Baca Juga: Bicara Calon Kapolri, Ahmad Sadeli Karim: Presiden Harus Mendengar Aspirasi Rakyat
"Semakin banyak semakin baik nanti digunakan tim DVI untuk identifikasi terakhir," ujar Rusdi Hartono, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Untuk itu, keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diharapkan dapat menyerahkan sampel DNA untuk membantu tim DVI mengidentifikasi jenazah korban.
Rusdi Hartono mengatakan, semakin banyak data yang disampaikan kepada RS Polri, baik itu DNA, sidik jari atau pun data-data lain, akan semakin memudahkan identifikasi.