70 Ribu Akun yang Sebarkan Teori QAnon Diblokir Twitter, Sebut Mengandung Upaya Hasutan Kekerasan

- 13 Januari 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Twitter. Setidaknya ada 70 Ribu Akun yang Menyebarkan Teori QAnon Diblokir Twitter,  lantaran disebut mengandung upaya hasutan kekerasan.*
Ilustrasi Twitter. Setidaknya ada 70 Ribu Akun yang Menyebarkan Teori QAnon Diblokir Twitter, lantaran disebut mengandung upaya hasutan kekerasan.* /Pixabay/Edar

PR CIREBON - Setelah kerusukan di Capitol, Amerika Serikat (AS), Twitter blokir akun sebanyak lebih dari 70 ribu pengguna yang menganut teori QAnon.

QAnon merupakan akun Twitter yang sering menyebarkan teori menyesatkan seperti menghasut untuk melakukan kekerasan, mengatur serangan dan menyebar informasi hoaks tentang hasil pemilu di AS.

Dalam postingan blog yang dibagikan hari ini, 12 Januari, Raksasa media sosial Twitter mengatakan, telah memblokir akun-akun tersebut.

Baca Juga: Sandwich Ham yang Dibawa Pengemudi Truk Inggris Disita Petugas Perbatasan Belanda, Ini Alasannya

Sebab, terlibat dalam berbagi konten berbahaya terkait QAnon dalam skala besar dan terutama didedikasikan untuk penyebaran teori konspirasi ini.

Twitter menyampaikan telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi komunitasnya dari upaya penyesatan, hasutan kekerasan dan penyerangan.

Tidak main-main, platform ini juga akun menghapus secara permanen akun yang menyebarkan teori QAnon.

Baca Juga: Partai Demokrat akan Lakukan Pendakwaan Terhadap Donald Trump di Penghujung Periode Kepresidenan

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unilad, para pendukung gerakan tersebut termasuk di antara ratusan perusuh yang melakukan kekerasan yang menyerbu gedung Capitol AS pada 6 Januari dalam upaya untuk menghentikan konfirmasi kemenangan presiden Joe Biden.

Beberapa anggota QAnon terkemuka difoto di dalam gedung dengan mengenakan pakaian bertema QAnon dan spanduk terbang.

Dalam kerusuhan di Capitol AS, Jacob Chansley yang menyebut dirinya 'QAnon Shaman', telah ditangkap setelah kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Proyek Dimulai Tahun ini, Arab Saudi Bangun Kota Futuristik Tanpa Mobil dan Emisi Karbon

Ia ditahan akibat atas tuduhan masuk ke dalam gedung dengan kekerasan dan perilaku tidak tertib.

Selain itu, di antara mereka yang akunnya dihapus adalah Michael Flynn dan Sidney Powell, pendukung Trump yang terkenal.

Diketahui kedua orang ini merupakan penasihat Donald Trump dan sering bertemu di Gedung Putih untuk membahas strategi untuk membalikkan hasil pemilu.

Baca Juga: Nahas, Pria ini Kehilangan Gigi Implan Senilai Rp 32 Juta Setelah Menggigit Batu di Rotinya

Pengumuman pemblokiran oleh Twitter ini dipicu saat beberapa perusahaan media sosial meningkatkan upaya mereka untuk memantau konten di platform mereka yang dapat memicu kekerasan.

Twitter juga telah membekukan akun Presiden Donald Trump sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Tak hanya Twitter, bahkan Facebook turut mengumumkan telah memblokir akun Donlad Trump dan akan menghapus semua konten yang mengandung frasa 'hentikan segel' dari platformnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x