Terkait jenis pesawat Boeing 737-500, Danang menilai Boeing 737 seri Classics itu cukup tangguh.
Dia menambahkan, dari sisi spesifikasi seperti kapasitas penumpang, kargo, serta penggunaan bahan bakar juga lebih efisien dibandingkan versi pendahulunya, Boeing 737-200.
Selain itu, lanjut Danang, struktur, sistem pengoperasian varian Boeing 737-300, -400,-500 ini memiliki kesamaan dan license common type rating untuk penerbang.
"Sehingga, tentunya memberikan nilai ekonomis tersendiri untuk maskapai yang mengoperasikan Boeing 737 Classics," katanya.
Baca Juga: Haikal Hassan Blokir Akun 'Tukang Lapor', Muannas Alaidid: Bener-bener Ular Ente Beh
Dia menuturkan, Boeing 737-500 merupakan varian Boeing 737 yang terpendek sehingga kapasitas tempat duduk lebih sedikit, yakni 100 penumpang dibandingkan Boeing 737-300.
"Dari segi operational requirement (syarat pengoperasian) seperti panjang runway (landasan pacu) kurang dari 2.000 m - 1.830 m, yang memberikan fleksibilitas untuk dioperasikan ke bandara-bandara sekunder," katanya.
Namun, Danang mengatakan untuk Boeing 737-500 mayoritas sudah dipensiunkan (phase out) biasanya pada umur 21 tahun.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dalam kondisi laik udara sebelum terbang.
Baca Juga: Gorila di Taman Safari San Diego AS Bergejala Corona, Dua Ekor Dikonfirmasi Positif Covid-19