PR CIREBON - Operasi pencarian Sriwijaya Air SJ182 yang dilakukan oleh Basarnas semakin terang dan menemui hasil.
Hingga hari ketiga, petugas berhasil mengumpulkan sebanyak 40 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito terus meminta dukungan dan doa kepada masyarakat agar seluruh proses pencarian berjalan lancar.
Baca Juga: Soal Tewasnya Laskar FPI, Mardani: Tunggu Presiden dan Aparat Tindaklanjuti Temuan Komnas HAM
"Yang tadinya 18 kantong jenazah yang sudah kita temukan, hari ini bertambah 22. Jadi total kita sudah kumpulkan 40 kantong jenazah," ujar Bagus di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021 dkutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Bagus mengatakan, pihaknya fokus untuk mencari dan melakukan evakuasi kepada para korban.
"Adapun tambahan material berupa dua kantong dan saat ini operasi SAR masih berlangsung di area," sambungnya.
Sementara itu, kapal milik Korps Kepolisian Air dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia telah mengevakuasi 14 bagian tubuh.
14 bagian tubuh yang dievakuasi tersebut diduga adalah korban dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu.
"Semenjak hari Minggu 10 Januari sampai Senin sore ini kami berhasil mengumpulkan 14 potongan tubuh," ujar Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Brigjen Polisi Yassin Kosasih dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Tidak hanya itu, Yasin menyebut, pihaknya telah menemukan 53 properti dari penumpang dan serpihan bagian pesawat, pelampung, dan baju-baju.
Seperti diketahui, pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut dinyatakan hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Beberapa serpihan pesawat yang diproduksi pada tahun 1994 silam itu ditemukan di Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Baca Juga: Sebut Umur Bukan Patokan Jatuhnya Pesawat, Vincent Raditya: Saya Tak akan Mendahului KNKT
Berdasarkan dengan manifes penerbangan, pesawat membawa 62 orang yang terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, 12 kru pesawat.***