Natalius Pertanyakan Kapasitasnya di Negara, AM Hendropriyono: Pejuang Tak Ada Kata Berhenti

- 2 Januari 2021, 10:00 WIB
Natalius Pigai.
Natalius Pigai. /YouTube/

PR CIREBON - Pada beberapa pekan lalu Mantan Kepala BIN AM. Hendropriyono melalui media sosial ikut angkat bicara terkait pembubaran organisasi FPI.
 
Ucapan Mantan Kepala BIN AM. Hendropriyono dipertanyakan oleh mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
 
Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @NataliusPigai2, ia mempertanyakan kapasitas Hendropriyono di Negara terkait pernyataan organisasi pelindung eks FPI menunggu giliran.
 
 
"Ortu mau tanya. Kapasitas Bp di Ngr ini sbg apa ya, Penasehat Pres, Pengamat? Aktivis?. Biarkan diurus gen Abad ke 21 yg egaliter, humanis, Demokrat. Km tdk butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yg Bp tawar saya tolak mentah2. Maaf," ujar Natalius. 
Tangkapan layar unggahan Natalius Pigai.
Tangkapan layar unggahan Natalius Pigai. /Twitter
 
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Natalius kepada Hendropriyono pun dijawabnya melalui akun Twitter miliknya.
 
Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @edo751945, terlihat pertanyaan yang diberi oleh Natalius berbuntut panjang.
 
Lantaran Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM. Hendropriyono mengatakan untuk seorang pejuang tidak akan ada kata untuk berhenti dalam membela Negara.
 
 
"Buat seorang pejuang tdk ada kata berhenti ananda Natalius Pigai," pungkasnya
 
Bahkan dalam membela negara tidak ada hitung-hitungan dan tidak melihat muda ataupun tua.
 
Hendropriyono pun mengaku dulu sebagai pejabat dapat berjuang dengan kewenangannya, dan saat menjadi rakyat harus berjuang dengan cara lain.
 
"sekarang sebagai rakyat dengan mulut saya dan jika kelak tak berdaya secara fisik, maka saya akan berjuang dengan do'a saya. Begitu bentuk tingkatan iman saya, sebagai seorang muslim," ujar Hendropriyono. 
 
 
Apa yang semua dilakukan oleh Hendropriyono hanya dapat menasehati agar tidak ada penyesalan dan tidak tersesat, dan dapat sadar dengan semuanya.
 
Bahkan terkait pernyataan Natalius yang menolak mentah-mentah permintaan Hendropriyono yang menawari jabatan di pemerintahan pun di bantah oleh Hendropriyono.
 
"Bukan syat tawari jabatan di pemerintahan, karena sya tidak punya kewenangan apapun apalagi sebagai formatur," ujarnya
 
Tidak hanya itu saja, bahkan Hendropriyono mengingat semua kejadian saat pertemuan pertama antara Natalius saat menjadi Komisioner Komnas dengan Hendropriyono.
 
"Waktu pertama kali kita kenal, kamu adalah komisioner Komnas HAM. Kita bertemu di restoran Kunskring di Jl Teuku Umar. Dgn bersemangat kmu menawarkan jasa, untuk membela saya dalam kasus Talangsari," ucapnya.
 
 
Namun hal itu tidak ditanggapi lantaran kasus tersebut sudah terselesaikan secara hukum dan secara Islam.
 
Hendropriyono sudah lama tidak bertemu dengan Natalius dan terkejut dengan perubahan yang jauh berbeda dari sebelumnya.
 
Bahkan Hendropriyono mengatakan kalau sopan santun dan akal budinya telah hilang karena sebuah kekecewaan 
 
Sehingga ucapan yang di lontarkan untuk Hendropriyono dianggap sebagai ungkapan dari pikirannya dan sudah bukan Pigai yang dulu. 
 
 
"Terimkasih atas pnghinaanmu kepada saya sebagai orang tua, yang tidak pernah menyakiti kamu. Saya berhrap agar pikiranmu jgn ksana kmari terus, utk mncari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip," ujar Hendropriyono. 
 
"agar lbh bnyk orang menghargai kamu, sehingga kmu mndapat tempat yang terhormat di masyarakat," pungkasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x