Sindir Fadli Zon dan Mardani Ali Sera, Cendikiawan: Mereka Selalu Sederhanakan Soal Radikalisme

- 28 Desember 2020, 12:31 WIB
Tangkapan layar Islah Bahrawi /
Tangkapan layar Islah Bahrawi / /Youtube/Islah Bahrawi

Baca Juga: Tidak Hanya Pelemparan Bom Molotov ke Masjid, Motor Adu Banteng juga Gegerkan Warga Cengkareng

"Masyarakatnya bahkan lemah dalam menjaga 'rumahnya' sendiri, apalagi ikut serta menjaga kemanan negara. Pada akhirnya aksi terorisme meledak tanpa disangka, masyarakat hanya bisa tersentak di depan televisi," jelasnya.

Islah melihat dari peristiwa yang baru saja terjadi, yakni peristiwa 911, D.C. Killing Spree, hingga Nashville Bombing.

Dan peristiwa itu merupakan bukti kegagalan rakyat Amerika dalam mendeteksi dini terorisme dan mencegah radikalisme dari hulu.

Baca Juga: Sempat Viral, Ini Hasil Tes Kedua Pelaku Mesum di Wisma Atlet, Proses Hukumnya Dilimpahkan ke Polisi

"Liberalisme yang meresap hingga ke tulang sumsum, membuat rakyat Eropa dan Amerika tak saling mengawasi. Mereka lebih percaya kepada CCTV yang hanya mempunyai mata, tapi tak berotak, hanya merekam dan tak meredam," ungkapnya.

Islah menilai bahwa orang Amerika bahkan cenderung tergesa-gesa untuk mencapai sebuah finalitas.

"Kelemahan dalam struktur kehidupan sosial membuat mereka lebih mengutamakan hasil daripada proses," ujar Islah.

Islah mengatakan Indonesia dapat belajar dari kegagalan negara-negara tersebut, dengan bertindak segera dalam persoalan radikalisme.

Baca Juga: Kutuk Akun YouTuber Malaysia Parodikan ‘Indonesia Raya’, Azis Syamsuddin Minta Kedubes Tindak Tegas

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x