PR CIREBON - Cendikiawan Muslim, Islah Bahrawi, menyampai pandangannya terkait pencegahan aksi terorisme.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh lagi berkaca dari Eropa dan Amerika dalam pencegahan aksi terorisme.
"Dalam film mereka digdaya, tapi secara fakta mereka terbelit dalam benang kusut radikalisme," katanya sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari postingan akun Instagram @islah_bahrawi, Senin 28 Desember 2020.
Baca Juga: Varian Covid-19 Baru Semakin Menyebar, AstraZeneca Yakin Vaksinnya Efektif Lawan Varian Baru
Menurut Islah, dalam satu dekade terakhir ini, teroris seringkali beraksi di 'beranda rumah' atau secara terbuka.
Namun, penghuni rumah sayangnya tidak bisa membedakan antara teroris dan petugas pengantar surat.
"Masyarakat Eropa dan Amerika terlalu lama dimanjakan kebebasan individu," tulisnya, mengutip perkataan Robert Kagan dari Hoover Institution.
Terutama masuarakat Amerika, katanya, tetap terperosok dalam sejarah dengan menjalankan kehidupan ala Hobbesian.
Kehidupan yang dimaksud adalah gigih melawan pengawasan, di mana hukum dan aturan internasional disepelekan, sedangkan keamanan nasional masih bergantung pada penggunaan militer.