PR CIREBON - Isu radikalisme saat ini tengah jadi sorotan masyarakat luas.
Selain itu, sikap radikalisme juga membuat keresahan di benak masyarakat.
Oleh karena itu, tokoh intelijen dan militer Indonesia, Jenderal TNI Prof Dr Abdullah Mahmud Hendropriyono memberikan pandangannya mengenai tumbuh suburnya sikap radikalisme.
Baca Juga: Terkait Somasi dari PTPN, Habib Rizieq Mau Serahkan Pesantren Megamendung dengan Ajukan Syarat Ini
Hendropriyono, sapaan akrab Dr. Abdullah Makhmud Hendropriyono mengungkapkan, sikap radikalisme menjadi lebih melekat di tanah air karena masyarakat yang 'mabuk' akan agama.
Hal tersebut dipaparkan Hendropriyono melalui cuitan Twitter @edo751945 pada 26 Desember 2020 yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com.
Menurut Hendropriyono, perihal agama itu adalah menyadarkan bukan memabukkan yang dapat membuat seseorang lupa akan makna tentang agama.
Baca Juga: Soal Polemik FPI di Indonesia, Abdul Mu'ti Sebut Perlu Membangun Komunikasi Sebaik-baiknya
Hendropriyono juga menjelaskan bahwa makna yang sesungguhnya dari kata mabuk itu adalah tidak sadar.