Tanggapi Dugaan Korupsi Bansos Seret Puan dan Gibran, Neno Warisman: Harus Hati-hati

- 28 Desember 2020, 09:02 WIB
Neno Warisman.*
Neno Warisman.* //Youtube/Neno Warisman Channel

PR CIREBON - Korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh mantan Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara, menyeret nama Gibran Rakabuming Raka dan Puan Maharani.

Beberapa pihak ingin agar keduanya tutur diperiksa atau menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan klarifikasi.
 
Menanggapi berita tersebut, Neno Warisman menyatakan bahwa perlu bersikap hati-hati dalam mencermati berita yang memang sudah menjadi isu yang panas di masyarakat.
 

"Kali ini kita perlu dengan hati-hati dan mencermati berita yang memang sedang menjadi isu yang hot," kata Neno Warisman dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtube Neno Warisman Channel pada Senin, 28 Desember 2020.
 
Menurutnya, persoalan korupsi bansos itu memang sudah menggores hati masyarakat, karena berkaitan langsung dengan kelompok masyarakat.

"Persoalan bansos ini memang menggores hati masyarakat pada umumnya karena menyangkut kelompok masyarakat.
 
 
"Kelompok masyarakat ini kan boleh dibilang kelompok yang seharusnya mendapat bantuan lebih daripada yang seharusnya diterima," ujarnya.

Neno menambahkan, maksud dari mendapat bantuan lebih adalah apabila mereka mendapat bantuan lebih banyak maka itu lebih baik, tetapi karena jumlah masyarakat yang banyak jadi harus dihitung per keluarga.
 
Akan tetapi itu pun dikorupsi juga. Neno menilai, bansos itu menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah secara darurat tapi tidak sampai akarnya. 
 

"Bansos itu kan menyelesaikan masalah secara darurat tapi tidak sampai ke akarnya, karena yang dibutuhkan bukan hanya makan tapi juga pekerjaan.
 
"Ada perusahaan atau institusi yang bisa dan mampu membayar gaji, untuk itu kan ada rantai yang lumayan panjang," ucapnya.

Karena itu, Neno menjelaskan, pengadaan bansos untuk masyarakat yang membutuhkan itu sebagai langkah restrukturisasi berbagai struktur ekonomi di masyarakat.
 
Baca Juga: Helikopter Militer Pakistan Terjatuh di Gilgit, 4 Tentara Dikabarkan Tewas

Juga sambil menata kembali berbagai lahan bidang ekonomi, masyarakat harus makan karena itu tidak bisa ditunda, diberikanlah bantuan dalam bentuk makanan.

"Karena ini kan dalam keadaan darurat makanya korupsi tersebut mencederai hati masyarakat ketika bansos itu menjadi ajang komoditi bagi sebagian pemain bansos," lanjutnya.

Neno menuturkan, menerima saja berita tersebut sebagai sebuah informasi tetapi tetap harus bersikap hati-hati, juga harus melihat, menimbang semuanya, dan tidak segera menjatuhkan judging karena ini semua masih berupa dugaan.
 
Baca Juga: Terawang Habib Rizieq Jadi Menteri Agama, Denny Darko: Tidak Mustahil yang Saya Lihat Nanti

"Soal hasilnya nanti kita serahkan kepada pihak-pihak yang lebih berwenang dan lebih kompeten yaitu KPK, yang insya Allah akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tambahnya.

Neno mengatakan, rakyat selalu berharap bahwa tidak akan ada lagi kasus korupsi yang terjadi karena itu bukan hanya mencederai hati rakyat tetapi juga mencederai kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
"Yang tentu menginginkan kehidupan bernegara ini dengan pemerintahan yang bersih, transparan, dan terang benderang sehingga nasib bangsa Indonesia bisa lebih dapat diimpi-impikan," tandasnya.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: youtube neno warisman channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x