Kritik Langkah Pemerintah di Papua, Anggota DPD RI: Orang Papua Haruslah Dihargai Sebagai Manusia

- 24 Desember 2020, 14:14 WIB
Anggota DPD RI asal Papua Barat, Filep Wamafma.
Anggota DPD RI asal Papua Barat, Filep Wamafma. /ANTARA

Baca Juga: Meski di Rumah Aja, 11 Inspirasi Kegiatan Ini Bisa Perbaiki Suasana Bosanmu Saat Hari Natal

"Kedatangan tentara ini sesungguhnya memberi isyarat bahwa Papua tidak aman di saat Natal, adakah daerah lain di Indonesia yang dikirimkan pasukan tentara sebanyak itu? Jika damai Natal yang dicari, mengapa tentara harus dikirim? Natal Papua adalah Natal kedamaian," ujarnya.

Ia mengatakan ‘wajah’ Papua berseri-seri dalam keceriaan Natal pada Desember ini.

Namun, menurutnya, tiba-tiba masyarakat Papua dikejutkan dengan berita TNI akan mengerahkan ribuan prajurit untuk mengamankan Papua menjelang perayaan Natal.

Baca Juga: Bukan Virus Corona, Inilah Wabah Paling Disoroti Tahun 2020 Versi CDC Amerika Serikat

Ia menilai mengirimkan tentara ke Papua di saat Natal, mengindikasikan ketakutan pada hal tertentu dan lebih dari itu.

Ia menilai, langkah itu hanya mendaur-ulang militerisme dalam cara yang lebih halus.

Filep juga mengingatkan bahwa Natal 2020 dirayakan dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga mengirimkan tentara dalam jumlah ribuan itu semakin menguatkan kesan Papua memang tidak aman.

Baca Juga: Tanggapi Sandiaga Uno Masuk Kabinet, Fahri Hamzah Beri Pesan: Jadilah Kekuatan Rekonsiliatif

Ia menilai apabila hal seperti ini terus-menerus dilakukan, maka pembangunan tidak bisa berjalan maksimal, dan Papua tetap berada di belakang garis start, sementara provinsi lain sudah hampir mencapai garis finish.

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah