Soroti Biaya Vaksin Mandiri Cukup Mahal, dr Tirta: Coba Dana Korupsi Bansos Buat Subsidi Vaksin

- 14 Desember 2020, 15:06 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Unsplash.com/Markus Winkler/

PR CIREBON - Kedatangan vaksin Covid-19 tahap pertama sejumlah 1.2 juta dosis dari Sinovac pada 6 Desember 2020 yang lalu, telah menarik perhatian masyarakat banyak.

Saat ini, selagi proses evaluasi izin penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) berjalan, pemerintah sedang mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Pemerintah memastikan akan segera memulai program vaksinasi, seiring dengan tibanya 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Kompolnas Ungkap Data Rahasia FPI, Ferdinand Hutahaean: Radikalisme Bisa Jadi Bibit Teroris

Adapun pemberian vaksin Covid-19 tidak serta merta semuanya dibagikan secara gratis ke masyarakat. Ada dua skema pemberian vaksin virus Covid-19.

Pertama, secara gratis lewat vaksin Program Kementerian Kesehatan dan kedua, vaksin mandiri oleh Kementerian BUMN.

Sedangkan untuk harga vaksin Covid-19 mandiri menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan harga untuk vaksin Covid-19 kisaran harganya Rp200 ribu.

Baca Juga: Napak Tilas Perjalanan, Inilah 5 Pelajaran Penting dari V BTS Sepanjang Tahun 2020

Hal tersebut disampaikan Honesti Basyir, menanggapi pemberitaan mengenai harga vaksin di Brazil yang keluar di media massa beberapa hari terakhir dengan harga 1.96 Dolar AS per dosis.

Menanggapi hal tersebut, dr. Tirta Mandira Hudhi atau biasa dipanggil dr. Tirta mengira nantinya vaksin Covid-19 yang didengung-dengungkan oleh pemerintah akan seluruhnya digratiskan.

"Oh sebagian bayar, aku kira gratis semua," ungkapnya dalam akun Instagram @dr.tirta pada 12 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Dirinya menyarankan agar dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang telah dikorupsi oleh Menteri Sosial beberapa waktu lalu bisa dipergunakan.

"Coba dana korupsi bansos buat subsidi vaksin Covid-19 ya," ucap dr. Tirta.

Baca Juga: Mengejutkan! Data Rahasia FPI Diungkap, Kompolnas: 37 Anggota Tergabung Kelompok Teroris

Menurut dr. Tirta perkara tentang Covid-19 adalah hal yang sensitif dan tidak semua warga mengerti akan hal tersebut, jika masyarakat hanya tahu tentang harganya saja ini akan menimbulkan gerakan antipati.

"Pekara vaksin itu sensitif. Ga semua warga ngerti. Makanya fokus edukasi dulu. Sekarang semua warga cuma ngerti harganya. Gerakan antipati akan banyak dong," tegasnya.

Selain itu, Influencer dr. Tirta mengumpamakan opini publik yang sedang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi tentunya akan berpikir lain.

"Sebagian opini publik adalah 'boro2 vaksin, bagi sebagian warga makan aje susah'," ungkapnya.

Baca Juga: Diminta Serahkan Diri, Ketum FPI Datangi Polda Metro Jaya untuk Beri Keterangan Sebagai Tersangka

Sementara itu, diketahui Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto memberikan penjelasan bahwa saat ini, Pemerintah masih menyelesaikan skema pelaksanaan vaksinasi Covid-19 baik untuk kebutuhan program bantuan pemerintah maupun kebutuhan mandiri, dan Bio Farma belum melaksanakan sistem pelayanan Pre-Order untuk vaksinasi Covid-19 jalur mandiri dalam bentuk apa pun, baik untuk keperluan fasilitas kesehatan maupun untuk perorangan.

“Saat ini, Bio Farma masih mengembangkan sistem yang akan digunakan untuk pemesanan Pre-Order vaksinasi Covid-19 khususnya untuk jalur mandiri, dan  hingga saat ini, belum ada ketentuan maupun pengaturan teknis dari pemerintah terkait hal tersebut, dan yang terpenting adalah, pelaksanaan vaksinasinya sendiri, tetap menunggu izin penggunaan dari Badan POM”, ujar Bambang, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Bio Farma.

Mengenai penyediaan layanan vaksinasi Covid-19 seperti Rumah Sakit Klinik dan Fasilitas Kesehatan lainnya, lanjut Bambang, masih dilakukan proses pendaftaran dan verifikasi, untuk jalur mandiri, melalui asosiasi–asosiasi resmi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Bio Farma Instagram dr Tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x