PR CIREBON - Sebuah data rahasia yang hanya dimiliki oleh Kompolnas diungkap ke hadapan publik, bahwa anggota FPI tergabung dalam organisasi Teroris.
Seperti yang dikatakan oleh Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto yang telah mencatat ada 37 anggota maupun mantan anggota Front Pembela Islam (FPI) yang bergabung dalam kelompok teroris.
Dan beberapa dari mereka telah kedapatan terlibat dalam melakukan sebuah aksi teror dan bergabung dalam organisasi JAD dan MIT.
"Saya buka datanya ada 37 anggota FPI atau dulunya anggota FPI yang kemudian gabung dengan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) dengan MIT (Mujahidin Indonesia Timur) dan sebagainya yang terlibat aksi teror," kata Benny, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari unggahan video pada akun Twitter Ferdinand Hutahaean.
Banyak juga ya? 37 orang..!!
Dimana2 mmg radikalisme adalah bibit dari terorisme. Paham yg radikal bila dibaiat dgn ajaran lbh keras lg, mk akan mudah menjadi seorang teroris. Saya tak heran dgn informasi ini.
pic.twitter.com/NxRF92pnjp— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 13, 2020
Baca Juga: Setelah 51 Tahun Berlalu, Pesan Kode dari Pembunuh Zodiak Berhasil Dipecahkan
Menurut Benny bahwa data tersebut didapat atas kapasitasnya sebagai kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme di Universitas Indonesia (UI).
Dan bahkan data itu minim diungkap ke publik, demi menjaga stabilitas keamanan dan kegaduhan di masyarakat.
"Data ini belum banyak dipublikasikan media massa," ujar Benny.
Benny Mamoto selaku Ketua Harian Kompolnas mengatakan bahwa Sebanyak 37 orang itu juga disebutkan masih aktif sebagai anggota FPI ketika terlibat terorisme.
Baca Juga: Rusia Luncurkan Rudal Balistik Bulava Tenaga Nuklir, Jarak Lebih dari 5.500 Meter