Keterbatasan Karena Pandemi Covid-19, Teknologi Membuka Ruang Baru Sineas Muda Tetap Berkarya

- 8 Desember 2020, 07:34 WIB
Ilustrasi film,  Keterbatasan Karena Pandemi Covid-19, Teknologi Membuka Ruang Baru Sineas Muda Untuk Berkarya.*
Ilustrasi film, Keterbatasan Karena Pandemi Covid-19, Teknologi Membuka Ruang Baru Sineas Muda Untuk Berkarya.* /Pixabay/(Free-Photos)



PR CIREBON - Sejumlah sineas Indonesia sepakat bahwa teknologi memiliki peran yang cukup besar dalam membantu kreator muda, membuat film di tengah keterbatasan di kala pandemi Covid-19 yang belum tuntas.

Sineas yang juga Ketua Panitia Festival Film Indonesia (FFI) Lukman Sardi mengatakan, teknologi mampu membuka ruang baru bagi sineas muda untuk berkarya dengan alat yang mendekati kehidupan sehari-hari.

"Perfilman Indonesia butuh kesempatan dari para pelaku film, baik yang baru memulai maupun profesional. Teknologi mampu mengusik ruang berkarya di era ini, yaitu memadukan teknologi dan film," kata Lukman, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Bentrokan FPI dan Polisi, PWNU Ajak Elemen Bangsa Ciptakan Suasana Kondusif dan Tidak Terprovokasi

"Kami berharap (teknologi dan ajang kompetisi) bisa mendorong kreator muda untuk berani dan menggali potensi mereka untuk perfilman Indonesia," tambahnya.

Aktor berusia 49 tahun ini menaruh harapan besar pada sineas muda yang lekat dengan teknologi. Dia berharap para kreator muda yang ingin membuat film tetap termotivasi untuk berkarya, meski harus mulai menggunakan kamera ponsel.

Lebih lanjut, Lukman menegaskan, selama pandemi ini, sineas Indonesia tidak boleh berkecil hati. Menurutnya, keterbatasan bisa menggugah potensi dan kreativitas seorang pencipta untuk berkarya. Mulai dari menggunakan alat dan media yang ada, hingga menulis cerita yang dekat dengan kehidupan saat ini.

Baca Juga: Kasus RS UMMI Naik ke Tingkat Penyidikan, Kapolresta Bogor: Pekan Depan Akan Ditetapkan Tersangkanya

"Limitasi ini membuat kita menemukan potensi. Dengan penggunaan alat yang tidak profesional, set terbatas, ini malah menghadirkan cerita yang dekat dan memperkuat konten," ujar Lukman.

"Saya berharap ajang ini mampu memunculkan nama-nama baru. Terus lakukan proses belajar, supaya ke depannya bisa terus bicara di industri film; bukan tentang kalian sendiri, namun bisa bicara tentang banyak hal dan topik (lewat film)," pungkasnya.

Sementera itu, Yandy Laurens mengatakan, industri perfilman Indonesia memiliki pintu terbuka bagi pendatang baru yang ingin berkreasi dan berinovasi.

Baca Juga: Soal Bentrokan Polisi dan FPI, LPSK Siap Lindungi Saksi dan Korban, Hindari Terjadinya Ancaman

"Membuat film sejak muda, kalau kita terus tekun dan belajar, bukan hal yang tidak mungkin kita bisa bertemu dan berkarya bersama," ujarnya.

Dia tidak mengelak, jika memang ruang gerak untuk produksi film lebih minim daripada masa sebelum pandemi. Pun dengan layanan bioskop yang masih bertahap dibuka dengan segala keterbatasannya.

Yandy berharap dengan adanya pelatihan hingga ajang kompetisi virtual di kala pandemi bisa kembali menggugah pembuat film muda untuk berkreasi.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x