Gibran Sesumbar dalam Debat Pilkada Solo, Klaim Penyebaran Covid-19 Bisa Diatasi Teknologi Mutakhir

- 4 Desember 2020, 10:24 WIB
Usaha Kuliner Gibran & Kaesang Dapat Suntikan Dana 2 Juta Dolar
Usaha Kuliner Gibran & Kaesang Dapat Suntikan Dana 2 Juta Dolar /MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA FOTO

PR CIREBON – Dalam debat publik putaran kedua Pilkada Solo 2020 pada Kamis, 3 Desember malam, calon Wali Kota Surakarta nomor urut 1 Gibran Rakabuming Raka berkata pihaknya akan menggunakan peralatan teknologi mutakhir dalam menangani penyebaran Covid-19.

Menurut Gibran, penanganan Covid-19 di Kota Solo akan menggunakan teknologi mutakhir dengan alat thermal camera, yakni kamera yang secara otomatis bisa mengukur suhu badan orang.

"Saya yakin teknologi seperti itu, dapat diterapkan di tempat-tempat publik seperti di kantor,dan pasar, nanti dijaga terus agar Covid-19 bisa diatasi tidak ada penambahan lagi," kata Gibran bersama calon wakil wali kota pasangannya, Teguh Prakosa, saat menjawab pertanyaan paslon no. 2 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).

Baca Juga: Soal Ustaz Maaher Ditangkap, Refly Harun: Kenapa Tidak Menggunakan Pendekatan Perdata ?

Gibran mengatakan pemerintah Kota Surakarta sekarang juga tengah menyiapkan rumah sakit darurat untuk menampung warga yang masuk orang tanpa gejala (OTG), di Asrama Haji Donohudan.

“Namun, mari berdoa semoga Covid-19 di Solo segera berakhir,” katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Selain itu, Gibran juga mengapresiasi adanya Tol Trans Jawa. Dia mengaku Kota Solo sangat diuntungkan dengan adanya Tol Trans Jawa ini. Gibran optimistis dengan keberadaan Tol Trans Jawa dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Solo dan memperpendek jarak tempuh.

"Adanya tol itu, memperpendek jarak Solo dengan kota besar lainnya, seperti Surabaya dan Semarang. Tentunya hal ini mendorong pariwisata di Kota Solo,” kata Gibran.

Baca Juga: Propam Proses Video Viral Ancaman Polisi pada HRS dan FPI, Polres Pekalongan: Periksa Kejiwaannya

Calon Wakil Wali Kota Surakarta nomor urut 1, Teguh Prakosa menambahkan, Solo meningkat sedikit dalam angka kasus Covid-19, bukan karena pemerintah daerah tidak melakukan pengendalian penyebaran penyakit itu.

“Solo merupakan pusat ekonomi di Soloraya, dan yang berkontribusi besar menyebarkan Covid-19 dari luar daerah, karena Solo penduduknya sekitar 500.000 jiwa, tetapi jika pagi hingga sore mencapai 2,5 juta jiwa,” kata Teguh.

Hal tersebut, lanjut Teguh, berpotensi menyebarkan Covid-19, dan untuk pencegahannya masyarakat Solo diharapkan sadar diri disiplin menerapkan protokol kesehatan atau 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Teguh berpendapat bahwa penerapan prokes di masyarakat masih kurang, dan pihaknya terus menyadarkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga penularan Covid-19 bisa teratasi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x