PR CIREBON - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menjadi peringatan keras bagi Partai Gerindra. Dosen Ilmu Politik dan Kajian Internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan, kasus dugaan korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berpotensi semakin menggerus elektabilitas Partai Gerindra di pesta demokrasi 2024.
"Tercokoknya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK dalam kasus benur semakin mendegradasi kredibilitas dan integritas Gerindra di hadapan pemilihnya," kata Khoirul Umam di Jakarta pada Sabtu 28 November 2020, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Khoirul Umam menjelaskan, hanya setahun setelah bergabung dengan pemerintahan, Partai Gerindra akhirnya mendaftarkan salah satu kader utamanya sebagai narapidana di Rutan KPK.
Baca Juga: Sulteng Resah Intoleransi, Forum Satu Bangsa Minta Polisi Usut Tuntas Pembakaran Gereja
Kasus Edhy, kata dia, berpotensi semakin menggerus elektabilitas Gerindra pada Pemilu 2024. Basis pemilih setia Partai Gerindra berpotensi mengalami ketidakpercayaan politik yang selanjutnya berpindah ke partai lain.
Potensi migrasi pemilih Gerindra, menurut dia, karena pada Pemilu 2014 dan 2019, Partai Gerindra telah membangun basis komunikasi intensif dengan simpul-simpul kekuatan Islam konservatif.
Landasan komunikasi ini hancur setelah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto lebih memilih menduduki kursi politik di kabinet, ketimbang bertahan di ‘puasa kekuasaan’ selama 5 tahun ke depan.
"Hal itu dilakukan tentunya sebagai strategi untuk melalukan pengutuban segmen politik yang berseberangan dengan pemerintah Jokowi kala itu. Karenanya, Gerindra mendapatkan insentif elektoral cukup memadai di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera," ujarnya.
Baca Juga: 20 Persen Penduduk Indonesia Ada di Jabar, DPR: Potensi UMKM Bisa Melesatkan Ekonomi Nasional
Basis pemilih Gerindra dinilai tergerus lagi akibat kasus korupsi Menteri Edhy Prabowo, yang semakin menurunkan kredibilitas dan integritas Gerindra di hadapan para pemilihnya.