PR CIREBON - Oganisasi-organisasi yang bergerak untuk kelestarian lingkungan di Indoneaia menolak undangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai tidak jelas agendanya.
Pernyataan itu diwakilkan dan ditulis oleh Greenpeace Indonesia di akun Instagram resmi @greenpeaceid pada Selasa, 24 November 2020.
"Minggu lalu kami bersama 19 organisasi lainnya yang selama ini aktif mengkritisi RUU Cipta Kerja menerima undangan melalui Whatsapp untuk datang hari Senin ke Istana Negara tanpa ada kejelasan mengenai agenda yang akan dibicarakan dan juga tanpa ada keterangan apakah pertemuan tertutup atau terbuka," tulis Greenpeace Indonesia.
Baca Juga: Lakukan Rapat Terkait RUU Ketahanan Keluarga, 5 Fraksi Menolak dan 4 Fraksi Lainnya Mendukung
Greenpeace menilai, ruang negosiasi antara organisasi lingkungan dengan Presiden Jokowi terkait UU Cipta Kerja sudah tidak ada, karena terdapat perbedaan yang mencolok.
"Tetapi bila hendak membicarakan aspek lingkungan dari UU Cipta Kerja, posisi Presiden dan kami sudah berbeda secara diametral, yaitu Presiden tidak akan membuat Perppu dan kami tidak akan terlibat dalam perumusan RPP dan Perpres. Jadi ruang negosiasi hampir tidak ada lagi sebenarnya," tulisnya.
Greenpeace menuliskan jika, Presiden Jokowi menginginkan berdialog dengan organisasi-organisasi lingkungan, maka harus membuktikan dulu komitmen terhadap perlindungan lingkungan secara konkret
Baca Juga: Terkait Covid-19, Komunitas Ultra Ortodoks di Israel Lebih Percaya Rabbi Dibanding Pemerintah