Haikal Hassan Beri Pesan ke Jokowi: Kami Mohon Keadilan, Banyak Orang Rindu Habib Rizieq

19 November 2020, 08:25 WIB
Haikal Hassan di acara Indonesia Lawyers Club, tangkap layar /Youtube/Indonesia Lawyers Club

PR CIREBON - Sekjen HRS Centre Haikal Hassan menyatakan acara Maulid yang diselenggarakan Habib Rizieq sudah mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

 

"Acara Maulid semua mengikuti prosedur. Dari mulai pemberitahuan, dari mulai jaga jarak, kalau mengkritik tentang bagi masker, terus mau bagi apa? Kita emang bagi-bagi masker kok, terus acara yang di mana lagi?" kata Haikal dalam acara Indonesia Lawyers Club, yang diunggah pada 18 November 2020.


Dia mengungkapkan kalau pihaknya sudah menyarankan masyarakat untuk melihat acara Maulid Nabi tersebut melalui siaran Youtube Front TV saja.

 

"Yang hadir di acara Maulid itu, ada yang bilang 'Kami mau hadir, kami mau hadir'. Kami sarankan untuk lihat di Front TV saja, tapi masyarakat begitu menanti kerinduan ini, jadi big picturenya ini adalah Habib Rizieq, bukan dari pelanggaran, ada yang dituju, ada yang disasar. Ga usah pake ngumpet-ngumpet lah, terbuka aja siapa yang disasar," ujar Haikal.

 

Baca Juga: Hanya Anies Baswedan Bisa Jawab, PMJ: Status PSBB Transisi DKI Jakarta, kok Tak Ada dalam Acara HRS?

 

Dia menilai ada pengaruh besar yang dimiliki oleh seseorang tetapi tidak disukai oleh pemerintah.


"Acara yang di Puncak, itu lebih jelas lagi, orang Habib pengen taruh peletakan batu masjid, batu pertama dengan para internal sendiri, para santri mau ketemu. Sudah lama sekali tidak pulang, tapi lihat antusias masyarakat. Ini menunjukkan ada orang yang punya pengaruh besar di Indonesia tapi tidak disukai oleh negara, saya dengan jelas mengatakan tidak disukai oleh negara, kenapa? karena selalu ada hambatan sejak 2017," ucapnya.

Haikal menyatakan dengan berkaca-kaca bahwa Habib Rizieq selalu ingin memulai dialog , akan tetapi ada saja yang menghambat.

 

Baca Juga: Tak Terima Dituding Bertindak Kriminalisasi ke Anies Baswedan, PMJ: Pemanggilan untuk Klarifikasi

 

"Jujur-jujuran saja, terbuka saja, siapa yang menghambat itu, toh Pak Jokowi juga engga anti-anti banget, siapa yang menghambat ini?" katanya.


"Pak Jokowi tolong dengar ini, 2017 kami ingin diskusi ga ada ga bisa, Habib Rizieq baru pulang lagi cape-cape pegang mik, langsung mengatakan kami ingin dialog, tapi lihat sambutannya, tidak ada rekonsiliasi, Istana mengatakan tidak ada rekonsiliasi," ujar Haikal menambahkan.

Dia mengatakan Habib Rizieq bukan musuh negara, serta tidak pernah mengajak untuk memusuhi negara ataupun TNI dan Polri. musuh Habib Rizieq hanya perlakuan tidak adil.

 

"Memang Habib Rizieq ini kenapa? musuh negara? dia bukan bandar narkoba, dia bukan pemimpin partai, dia bukan siapa-siapa, dia bukan musuh negara. Dia jelaskan 'Saya tidak pernah menjadi musuh negara, tidak pernah menjadi musuh TNI." Musuh beliau hanya ketidakadilan, hanya ingin dialog, ke mana bisa dialog kalau negara memperlakukan dia sebagai musuh?" ucap Haikal.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Vitamin D Berlebihan, Dapat Melemahkan Tulang dan Merusak Jantung

 

Menurutnya ada yang salah di Indonesia, dan dia menginginkan keadilan untuk ditegakkan. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Youtube Indonesia Lawyers Club, 19 November 2020.


"Ada yang salah, di negara ini ada yang salah, peningkatan Covid Habib Rizieq yang disalahin, lalu Pak Anies juga kena sementara orang-orang yang melanggar juga banyak. Kita hanya menuntut keadilan. Kenapa ga diajak dialog, kenapa ga disambut? kenapa ga ada rekonsiliasi? Dalil yang kita lihat ini TNI tiba-tiba sibuk ga karuan seperti mau perang, Polri tiba-tiba pecat sana pecat sini, pemerintah tiba-tiba sibuk konferensi pers diwakili oleh Pak Mahfud, ini ada apa?"

"Pak Anies dipanggil, 9 jam, 23 lembar, 33 pertanyaan, atas kesalahan siapa? lalu bagaimana dengan Gubernur yang lain? kami mohon keadilan, itu saja," kata Haikal mengakhiri ucapannya

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Indonesia Lawyers Club

Tags

Terkini

Terpopuler