Bantu Daya Beli Masyarakat saat Pandemi, Kemensos Sebut 82 Persen Bantuan Sosial Tunai Sudah Tereali

27 Oktober 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi penerima bantuan sosial tunai./Covid19.go.id /

PR CIREBON - Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial mengupayakan bantuan sosial di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Bantuan Sosial Tunai untuk 9 juta masyarakat tidak mampu di 34 Provinsi di Indonesia.

Bantuan Sosial Tunai tersebut telah dilakukan dalam 2 gelombang dari bulan April hingga Desember 2020 nanti. Gelombang pertama (April-Juni) penerima manfaat mendapatkan Rp600.000 per KK per bulan.

Kemudian pada gelombang kedua yang berlangsung dari Juli-Desember telah disesuaikan menjadi Rp300.000 per KK per bulan.

Baca Juga: Presiden Singapore Coffee Asosiasi Puji Cita Rasa dan Kualitas Kopi dari Indonesia

“Realisasi Bantuan Sosial Tunai Alhamdulillah telah mencapai 82 persen secara nasional,” tutur Asep Sasa Purnama, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Covid19.go.id.

Pencapaian tersebut, lanjutnya, tak lepas dari kerja sama semua pihak yang bahu membahu menyalurkan bantuan, sehingga apa yang sebelumnya diperkirakan sebagai tantangan luar biasa, pada akhirnya bisa dilaksanakan dengan baik.

Hal ini disampaikannya dalam Dialog Produktif bertajuk “Bantuan Sosial Tunai Dukung Masyarakat Saat Pandemi “yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Senin, 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Program Bantuan Subsidi Upah Dipastikan Akan Menjangkau 12,4 Juta Penerima dari Target 15,7 Juta

Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa Bantuan Sosial Tunai tidak hanya berdampak sosial semata-mata bagi keluarga penerima manfaat, tapi juga berdampak ekonomi yang lebih besar lagi.

Dengan adanya Bantuan Sosial Tunai ini, terjadi sirkulasi uang secara nasional dengan jumlah Rp32,4 Triliun atau sekitar Rp2 Triliun tiap bulannya, dan mampu membantu menggerakkan kegiatan ekonomi di tingkat akar rumput.

Sementara itu, pada sisi penyaluran, PT. Pos selaku mitra Kemensos memanfaatkan 4.500 cabang kantor pos di seluruh Indonesia sebagai titik pengambilan Bantuan Sosial Tunai tersebut.

Baca Juga: Sengaja Menimbulkan Pertentangan di Masyarakat, Tiga Petinggi Sunda Empire Dihukum Dua Tahun Penjara

PT. Pos juga telah menjalin koordinasi dengan komunitas setempat, RT, RW, atau banjar dan bekerja sama menyalurkan Bantuan Sosial Tunai ini.

Bahkan bagi penerima manfaat yang tidak bisa mendatangi titik pengambilan, petugas pos akan mendatangi langsung dan mengantar Bantuan Sosial Tunai, seperti bagi mereka yang telah lanjut usia, sakit atau tinggal di desa-desa terpencil.

” Kami sudah berhasil menyalurkan Bantuan Sosial Tunai ini ke 483 kota, 514 Kabupaten, 7094 Kecamatan, dan 83.447 desa,” kata Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT. Pos Indonesia.

Baca Juga: Sisi Lain Omnibus Law Dibongkar Mantan Komisi IX DPR: Sudah Tak Sesuai Syarat, Kaget Disahkan

“Alhamdulilah dengan jumlah yang masif tersebut kita telah sampai pada tahap ke-6, tercapai 96,79 persen dana yang kita salurkan Rp 21,5 Triliun,” lanjutnya.

Ia menambahkan, terkait sisanya, karena ada yang sudah meninggal maupun pindah alamat, itu dikembalikan ke Kemensos dan diganti dengan data baru yang akan diberikan di periode berikutnya.

PT. Pos Indonesia pun optimis realisasi penyaluran Bantuan Sosial Tunai ke 9 juta keluarga penerima manfaat ini akan selesai pada minggu pertama bulan Desember 2020.

Baca Juga: Dubes RI Nilai Informasi Covid-19 di Media Berlebihan: Pesan yang Diterima Tidak Semua Edukatif

Hingga tahap ke-6 bulan September lalu, diketahui PT. Pos telah menjangkau 8,6 juta keluarga penerima manfaat di seluruh wilayah di Indonesia.

Kebijakan bantuan tunai sosial ini dilakukan dengan tujuan untuk tetap menjaga daya beli masyarakat akibat pandemi wabah virus corona (Covid-19).***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler