Harga Cukai Bakal Naik, Beratkan Pengusaha Rokok di Indonesia, Pengusaha Minta Bantuan DPD RI

- 26 Oktober 2020, 14:23 WIB
Ilustrasi cukai tembakau
Ilustrasi cukai tembakau /Arief Priyono melalui Antaranews.com/



PR CIREBON -  Penerapan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 di lingkungan industri. Selain untuk kepentingan kesehatan tenaga kerja, juga agar pabrik dapat terus beroperasi.

Direktur Utama PT Gandum Tusin Kaman berharap kepada Ketua DPD RI LaNyalla bisa membantu keberlangsungan industri rokok dalam negeri.

Karena ada beberapa aturan pemerintah yang dinilai cukup memberatkan, di antaranya rencana kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang cukup tinggi di tahun 2021, yaitu sekitar 13 persen hingga 20 persen.

Baca Juga: Presiden RI Lantik 12 Duta Besar untuk Negara Sahabat, Beikut Daftar Namanya

Rencana ini seiring dengan peningkatan target penerimaan CHT sebesar 172,75 triliun Rupiah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Naik 4,7 persen dari target APBNP 2020 yang sebesar 164,94 triliun Rupiah.

Seperti diketahui, bahwa selama ini CHT selalu mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Lima tahun ke belakang, pemerintah telah empat kali menaikkan tarif CHT. Terakhir tahun ini sebesar 23 persen dan menjadi yang tertinggi.

Namun, data justru menunjukkan pertumbuhan penerimaan CHT melambat. Bahkan, pada 2016 justru terkontraksi 1 persen secara tahunan (yoy).

Baca Juga: PM Pakistan Minta Facebook untuk Blokir Konten Islamofobia yang Telah Mendorong Ekstremisme

Selain itu, Tusin juga mengaku, dengan tingginya cukai rokok yang ditetapkan, maka peredaran rokok ilegal menjadi semakin tinggi dan hal ini sangat menyulitkan bagi industri rokok legal.

Pasar semakin tergencet akibat pertarungan harga di tingkat konsumen.

“Rokok ilegal sangat berpengaruh. Harus ada sistem yang baik untuk menertibkan. Dan harapan kami, kenaikan cukai ini tidak di atas 10 persen, ini sangat berisiko sekali. Karena faktornya bukan ini saja, di petani tembakau juga terkena imbas,” kata Tusin, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: WHO Gandeng Wikipedia, Pasca Ditemukan Kabar Kontra Soal Vaksin Covid-19

Sementara itu, dari pantauan yang dilakukan di lokasi, perusahaan telah menerapkan aturan protokol kesehatan dengan ketat.

Jam perja karyawan juga telah dibagi menjadi dua shift untuk karyawan Sigaret Kretek  Mesin (SKM) dan satu shift untuk karyawan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Seluruh karyawan juga telah diberi asupan vitamin C.

“Alhamdulillah pada tanggal 1 Oktober 2019 saya terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Dulu saya pernah berjanji bahwa saya akan kembali ke sini lagi ketika saya telah terpilih sebagai ketua DPD RI. Sekarang saya tunaikan janji saya. Mudah-mudahan semua akan menjadi berkah kita semua. Terima kasih atas pilihannya dan doanya selama ini,” ujar LaNyalla menjanjikan saat bertemu dengan karyawan PT Gandum didampingi.

Baca Juga: Anggap PM Thailand Penghalang dan Beban, Partai Oposisi Terbesar Memohon Prayuth Chan-Ocha Mundur

Tusin Kaman juga mengatakan, selama pandemi produksi tetap berjalan lancar. Manajemen menjalankan physical distancing.

“Semua karyawan kita cek suhu tubuhnya, dan sebelum bekerja harus mencuci tangan terlebih dahulu. Mereka juga  menggunakan face shield saat bekerja,” ujarnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x