Ketakutan Tidak Amannya Vaksin Covid-19 Terjawab, Relawan Pengujian Vaksin di Brasil Meninggal Dunia

23 Oktober 2020, 07:09 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. //Pixabay/geralt/

PR CIREBON - Keamanan vaksin Covid-19 menuai banyak keraguan terutama dari masyarakat. Meski tengah dilakukan uji coba namun keamanan tersebut masih belum bisa dipastikan sepenuhnya.

Relawan vaksin Corona (Covid-19) AstraZeneca dan Universitas Oxford yang tengah diuji di Brasil meninggal dunia. Relawan tersebut menderita komplikasi Covid-19 hingga meninggal.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, kasus ini adalah kasus meninggal pertama terkait pengujian vaksin di seluruh dunia. Ia merupakan dokter muda berusia 28 tahun dan bekerja di garda terdepan penanganan Corona di negeri itu.

Baca Juga: Harga Swab Tes Sudah Ditentukan, Warga Dihimbau Melapor Jika Temukan Harga Lebih Tinggi

Terkait meninggalnya dokter muda tersebut, tim pengujian independen segera mencari tahu penyebabnya. Lalu ditemukan bahwa sang dokter ternyata diberi suntikan plasebo dalam pengujian itu dan bukan vaksin AstraZeneca. Pengujian vaksin pun akhirnya masih akan tetap dilakukan.

Meski demikian, keraguan akan keamanan vaksin menjadi semakin dikhawatirkan. Untuk mengurangi kekhawatiran tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta proses pengadaan vaksin Corona di Indonesia harus dibuat transparan.

"Semua prosesnya harus transparan. Kalau dikatakan sudah dilakukan uji klinis fase 3 di beberapa negara dan sudah ada izin penggunaan darurat, maka harus ditunjukkan hasil datanya agar mampu menjawab kekhawatiran masyarakat," kata Netty, pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Ternyata Selain Enak Dimakan, Kulit Ceker Ayam Bisa Jadi Sepatu hingga Tembus Pasar Dunia

Netty mengaku paham betul tentang kekhawatiran publik perihal keamanan dari vaksin Corona. Ia pun meminta pemerintah tidak memberikan vaksin yang masih 'setengah jadi' kepada masyarakat.

Ketua DPP PAN Saleh Daulay juga meminta pemerintah berhati-hati dalam menentukan produk vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Saya tentu mendorong pemerintah untuk tentu berhati-hati memutuskan produk (vaksin Covid-19) mana yang akan diberikan ke Indonesia," kata Saleh.

Baca Juga: Setelah Pembunuhan Guru yang Tunjukkan Karikatur Nabi, Muslim Prancis Takut Islamofobia Meningkat

Anggota Komisi IX DPR RI ini menilai, semakin cepat pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 ke masyarakat, semakin baik. Namun kembali lagi, Saleh menekankan pentingnya kehati-hatian.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia memutuskan batal membeli 100 juta vaksin buatan perusahaan farmasi asal Inggris tersebut. Hal ini lantaran AstraZeneca tak bersedia bertanggung jawab bila terjadi kegagalan produksi vaksin corona pada pertengahan 2021. Sementara, Indonesia diminta sudah harus membayar down payment (DP) senilai US$250 juta atau setara Rp3,67 triliun.

Konfirmasi ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler