63 Kelurahan di Surabaya Sudah Nol Kasus, Begini Upaya Pemkot Surabaya Kendalikan Covid-19

22 Oktober 2020, 14:31 WIB
Kantor Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur. /Humas Surabaya

PR CIREBON - Berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya guna mengendalikan dan mencegah penularan Covid-19 di Ibu Kota Jawa Timur tersebut, mulai membuahkan hasil.

Diketahui, kasus penderita Covid-19 di Kota Surabaya terus menunjukan pelandaian. Bahkan per tanggal 21 Oktober 2020, sebanyak 63 Kelurahan sudah tidak memiliki penambahan kasus atau nol kasus aktif Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Febri Adhitya Prajatara, selaku Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Surabaya. Ia mengatakan, Pemkot Surabaya hingga saat ini masih terus melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kelurahan dengan nol kasus terkonfirmasi Covid-19 itu.

Baca Juga: Ratusan Pekerja Ambulans Dinkes Jakarta Berdemo di Balai Kota dan Desak Ingin Temui Anies, Ada Apa ?

Upaya tersebut salah satunya dengan melakukan penguatan berupa tindakan promotif dan preventif. Seperti melalui sosialisasi protokol kesehatan, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan RT/RW, Kelurahan, Kecamatan dengan melibatkan lintas sektoral secara intensif dan berkelanjutan.

"Kami juga terus menjamin masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan tetap patuh melaksanakan 3C (menghindari close room, close distancing, crowded),” tutur Febri Adhitya Prajatara, Kamis 22 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

“Dengan mengikutsertakan peran serta lintas sektor diantaranya yakni Karang Taruna, Babinsa, Bhabinkamtibmas,"lanjutnya.

Baca Juga: Komentari Kinerja Jubir Presiden Jokowi, Pengamat Sebut Jubir Itu Harusnya Jadi Tumpuan Informasi

Selain itu, ia menjelaskan, upaya meningkatkan pemeriksaan swab test (tes usap) juga semakin masif dilakukan. Terutama bagi masyarakat yang memiliki angka risiko terkonfirmasi lebih tinggi.

Ia juga menegaskan dalam pelaksanaan tes usap itu dipastikan telah berkoordinasi dengan puskesmas masing-masing wilayah untuk dilakukan pemantauan lebih lanjut.

"Kemudian, mensyaratkan hasil pemeriksaan RT-PCR negatif bagi pelaku perjalanan. Terutama bagi warga yang baru pulang dari bepergian. Atau warga luar kota yang menginap di Surabaya," ucapnya.

Sementara itu, untuk memaksimalkan upaya-upaya preventif tersebut, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan peran dan fungsi dari Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

Baca Juga: Youngjae GOT7 Dituduh Bertindak Bullying saat SMA, JYP Entertainment Rilis Pernyataan Resmi

Menurutnya, hal ini menjadi penting dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan penularan Covid-19 di masyarakat.

"Tentu dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap warga yang di karantina atau isolasi mandiri," ujarnya.

Tidak berhenti sampai di situ, bahkan Pemkot Surabaya juga memberikan fasilitas penyediaan sarana isolasi berupa Hotel Asrama Haji (HAH) bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga dapat menurunkan risiko penularan di masyarakat.

Baca Juga: Minho Shinee Berikan Cuti Terakhir Wamil, Demi Bantu Melatih Prajurit Junior

Langkah berikutnya, yaitu melakukan monitoring harian. Hal ini  juga rutin terus dilakukan khususnya bagi pergeseran status pelaku perjalanan, kontak erat maupun suspek atau probable di masing-masing kelurahan untuk terus mendeteksi dini (early warning sistem) berbasis wilayah.

"Terakhir, melibatkan peran aktif Karang Taruna, PKK, Remas dan organisasi kemasyarakatan untuk menerapkan Program Sehat Mandiri, Bebas dari Covid-19 berbasis keluarga," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler