Jadi Utusan Khusus Presiden, Luhut Bertemu Menlu Tiongkok Teken Kerjasama Two Countries Twin Parks

11 Oktober 2020, 13:11 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu China Wang Yi. ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/pri. /

PR CIREBON- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan selaku utusan khusus Presiden Indonesia bertemu dengan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.

Dalam pertemuan tersebut membahas sejumlah kerja sama bilateral, khususnya sebagai strategi menghadapi pandemi Covid-19. Luhut ke Yunan, Tiongkok, atas undangan Wang Yi pada 9-10 Oktober 2020.

Kedua menteri itu membahas lebih lanjut mengenai perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan dan riset, vaksin, e-commerce, kecerdasan buatan serta pertukaran budaya dan masyarakat.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 11 Oktober 2020, pada pertemuan bilateral itu, dijelaskan berbagai permasalahan atau hal tertunda.

Baca Juga: Banyak Pelajar Diamankan saat Demo Tolak UU Cipta Kerja, KPAI: Mereka Punya Hak Bicara

Luhut menjelaskan pemerintah Tiongkok akan menindaklanjuti permohonan Indonesia agar ada peningkatan akses pasar untuk buah tropis, produk perikanan dan seafood, sarang burung walet serta penambahan impor batu bara dari Indonesia.

Menlu Wang Yi juga akan ikut mendorong keterlibatan perguruan tinggi Tiongkok dalam Pengembangan Pusat Konservasi, Penelitian dan Investasi Tanaman Obat Tiongkok-Indonesia di Humbang Hasudutan, Sumatera Utara.

“Pusat ini bisa kaya sekali dengan herbal yang berjumlah 30.000 spesies lebih, saya berharap dukungan dari Zhejiang University, Yunnan University, dan pusat riset unggulan di bidang tanaman obat dan industri terkait,” kata luhut.

Kerjasama “two countries twins parks” yang sejak tahun lalu diusulkan oleh pemprov Fujian juga akan ditindaklanjuti oleh Menlu Wang Yi. Luhut mengharapkan kerja sama itu bisa segera direalisasikan.

Baca Juga: Gagal Sampaikan Aspirasi Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Anies : Hanya Jokowi dan Tim yang Bicara

Dari sisi Indonesia, sudah ada lokasi di Bintan seluas 4.000 hektare dengan infrastruktur pendukung yang sudah relatif baik.

Konsep kerja sama menurut Menko Luhut juga bisa dikembangkan menjadi “two countries twins parks”, dengan menyiapkan setidaknya tiga kawasan industri yakni Bintan, Batang, dan Aviarna Semarang.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan proyek pengembangan Tsinghua South East Asia Center di pulau Kura-kura, di Bali juga menjadi perhatian pemerintah Tiongkok.

Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan harapannya agar pemerintah tiongkok dapat mendorong para profesor dan pakarnya melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua South East Asia Center dan agar perusahaan teknologi seperti Huawei dan Tencent ikut berinvestasi di sana.

Baca Juga: Bertengkar saat Pandemi, Simak 5 Tips Jaga Pertemanan Ala Ardhito Pramono

Menlu Wang Yi menyatakan pihaknya selalu memandang hubungan kedua negara dari sudut strategis. Kedua negara diharapkan dapat memperkokoh saling percaya politik dan terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kerja sama di berbagai area telah mencapai progres yang luar biasa cepat,” ujar Wang Yi.

Terkait dengan kerja sama alih teknologi vaksin, Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara sehingga bisa menjadi peluang perusahaan negeri tirai bambu.

“Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara,”katanya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler