Indonesia Sudah Titik Nadir Pandemi Covid-19, Demokrat: Pemerintah Terlena Menunggangi Kebijakan

17 September 2020, 13:14 WIB
Protes Soal Kebijakan Keringanan saat Pandemi, Mahasiswa Poltekkes Sebut Kemenkes Gagap /

PR CIREBON - Politisi Partai Demokrat DPR RI, Irwan mengaku sedih bercampur miris menyaksikan kondisi Indonesia yang masih dihantam pandemi Covid-19, bahkan kasus kian meningkat pesat.

Sebagai informasi, data terbaru mencatat jumlah kasus positif Covid-19 per 15 September 2020 sudah mencapai 225.030 orang.

"Tak ada capeknya, saya selalu memberikan peringatkan kepada pemangku negeri, agar jangan berlena diri. Kini, apa dalam bayangan saya itu terjadi. Sungguh ironi, dimana pemimpin negeri ini," ungkap Irwan di Jakarta, belum lama ini .

Baca Juga: Berkoar Kadrun saat Bongkar Bobrok Pertamina, Roy Suryo hingga Fadli Zon Serang Balik Ahok

Sedangkan di tengah kondisi saat ini, pemerintah justru memperlihatkan penanganan pandemi Covid-19 yang belum seirama, tepatnya hanya terfokus pada permasalah ekonomi.

"Seirama hanya urus ekonomi, bicara stimulus bisnis, bukan rakyat sedang kritis karena pandemi. Ini sungguh miris," jelasnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi

Bahkan, mobilitas tinggi untuk memperbaiki ekonomi, ternyata tanpa disadari makin mengancam anak negeri, seperti sebuah pemahaman keliru dari pemerintah dalam membaca situasi.

"Mobilitas tinggi, tanpa disadari mengancam anak negeri, semua dibiarkan demi ekonomi. Tapi itu keliru, seharusnya “Selamatkan Manusianya, Baru Ekonominya"," tambahnya.

Baca Juga: KPU Izinkan Konser saat Pandemi, DPR: Calon Kepala Daerah Harus Punya Komitmen

Selain itu, Irwan menilai penaganan pandemi Covid-19 justru terkesan aji mumpung untuk mengambil keuntungan belaka.

"Bukannya menanggulangi, justru menunggangi pandemi ini—Aji mumpung—dengan kebijakan yang justru bukan untuk pandemi. Seperti, kartu pra kerja dan sebagainya. Fakta itu terjadi," paparnya.

Tak tanggung-tanggung, anggaran ratusan triliun digelontorkan dengan mudah, hanya mengatasnamakan agar rakyat terhindar dari pandemi, tapi yang terjadi malah semakin rugi.

Baca Juga: Berang Lihat Gerindra Terlalu Desak Presiden Jokowi, PDIP: Anggota Dewan Dilarang Ikut Campur

"Ratusan triliun anggaran pemerintah untuk pandemi-tapi apa-semua itu tidak bisa menghindari rakyat terus jadi korban pandemi. Jadi kita merugi."

Untuk itu, Irwan menyebut kondisi Indonesia sudah berada di titik nadir karena pemerintah yang sudah salah urus menangani pandemi.

"Lewat setengah tahun, rakyat negeri masih dilanda rasa ngeri. Satu sisi rakyat mencari sesuap nasi untuk ekonomi, sisi lain terancam dengan pandemi. Saya sebut Indonesia kini di titik nadir, akibat salah urus pandemi," tandas Irwan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler