SABACIREBON-Pemasangan plang revitalisasi pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, diwarnai aksi penolakan ratusan pedagang, Selasa 24 Oktober 2023.
Sejumlah personel Satpol PP Kabupaten Tangerang, yang hendak melakukan pemasangan plang revitalisasi pun, harus mendapati para pedagang yang memblokade jalan di depan pasar Kutabumi.
Pemasangan plang yang dijadwalkan dilakukan pada sekitar pukul 15.00 WIB pun mundur hingga sekitar pukul 18.40 WIB.
Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri akhirnya Ngaku Bertemu Yasin Limpo
Akhirnya aparat kepolisian mengerahkan kendaraan taktis, untuk memecah konsentrasi massa pedagang.
Dalam pantauan awak media, sejumlah pedagang terlihat melakukan aksi duduk, hingga melaksanakan ibadah shalat maghrib di jalan depan pasar.
"Woy itu orang lagi shalat woy jangan lah dzolim" teriak para pedagang yang tengah berkerumun, melihat 2 unit kendaraan taktis milik kepolisian merangsek ke arah blokade.
Baca Juga: Liga Champions: Menang Tipis dari Copenhagen, Manchester United Buka Peluang Melaju ke 16 Besar
Semprotan air dari kendaraan water canon akhirnya berhasil memecah konsentrasi massa, hingga personel Satpol PP dibantu sejumlah orang dengan pakaian biasa mulai mengangkut plang menuju lokasi pemasangan.
Keributan dan aksi saling mendorong pun tidak dapat dihindari, ketika para pedagang menyadari plang revitalisasi mulai diangkut ke lokasi.
"Ya Allah pak ini tempat kami mencari nafkah, tempat kami menafkahi keluarga, anak dan orang tua kami, jangan mengganggu tempat kami mencari nafkah," teriak sejumlah pedagang ibu-ibu dengan histeris.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Rabu 25 Oktober 2023
Teriakan histeris para pedagang pasar Kutabumi, akhirnya tidak mampu menghalau gabungan personel Satpol PP dan Polisi, untuk melakukan pemasangan plang revitalisasi tersebut.
Sementara itu dari pihak kuasa hukum pedagang pasar Kutabumi, Ali Sati Siregar, mengungkapkan kekecewaan penggunaan kendaraan water canon dalam usaha memecah konsentrasi blokade massa pedagang.
Menurutnya, penggunaan water canon dilakukan jika terdapat tindakan anarkis di lokasi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bodebek Jawa Barat Hari Ini Rabu 25 Oktober 2023
"Kami akan coba melaporkan ini ke Mabes Polri terkait penggunaan watercanon ini, karena kita melihat prosedur penggunaan water canon ini tidak dalam kondisi atau situasi yang kerusuhan" katanya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Wakapolresta Tangerang, AKBP Indra Mardiana, menegaskan bahwa penggunaan water canon merupakan bentuk upaya publik address.
"Kegiatan itu dalam upaya bukan menghalau tapi menyampaikan publik address langsung oleh bapak Kapolresta untuk menyampaikan himbauan kepada masyarakat" tegasnya.***(Adit)