Minyak Jelantah Kini di Ekspor ke Amerika Serikat

13 Oktober 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi Minyak Jelantah yang bisa dijadikan bahan baku biodiesel. /Pixabay

SABACIREBON- Minyak jelantah atau used cooking oil kini menjadi komoditi eskpor ke Amerika Serikat (AS). Sebanyak lima kontainer atau sekitar 200 metrik ton jelantah hasil pengumpulan dari sistem informasi minyak jelantah (Simijel) belum lama ini diberangkatkan ke Amerika.

Pelepasan ekspor dilakukan secara hibrida dari tiga lokasi, gedung pusat Kementerian Perindustrian, di Gudang CV Artha Metro Oil Tanggerang, dan di veriflux Office Houston Texas USA.

Minyak jelantah itu selanjutnya akan diproses menjadi greenfuel sustainable aviation fuel/green avtur (SAF) dan hydrotreated vegetable oil/green diesel (HVO).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Inilah Harga Jual BBM Terbaru di Indonesia

Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin, dan sebagainya.

Direktur jendral Industri Agro Kementrian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika, dalam acara pelepasan ekspor perdana minyak jelantah beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa greenfuel yang dihasilkan dari minyak jelantah yang tertelusur (well-traceable) mempunyai net carbon emission index sangat rendah yang berasal dari implementasi prinsip economy circular yaitu from waste to energy.

Aspek ketertelusuran menjadi prasyarat karena buyer membutuhkan jaminan asal-usul minyak jelantah harus betul-betul berasal dari titik produksi minyak jelantah, bukan berasal dari campuran minyak segar/minyak-minyak lain dan/atau berasal dari sumber minyak jelantah yang ilegal.

Baca Juga: Ada Hadiah Minyak Goreng di Hari Jadi Kota Bandung

Minyak jelantah yang mempunyai ketertelusuran asal-usul (point-of-origin traceability) ini yang sangat diminati oleh industri greenfuel dan menjadi standar baru penerimaan minyak jelantah di Uni Eropa dan Amerika Utara.

Karena tuntutan tersebut, Ketua Asosiasi Exportir Minyak Jelantah Indonesia (AEMJI) Setiady Goenawan mengatakan, pihaknya telah memperkenalkan Simijel pada event Hannover Messe 2023 sebagai platform digital berbasis data geotag location untuk menjamin ketertelusuran (traceability) atas rantai pasok pengumpulan minyak jelantah.

Ekspor ini jadi awal bagi eksportir minyak jelantah ke AS. Kerja sama dengan Veriflux juga dilakukan untuk memenuhi standar traceability dari AS yang sangat tinggi kriterianya.

Baca Juga: Inilah Besarnya Kebutuhan Biaya untuk Pembuatan Satu Sumur Minyak

Perlu diketahui, Simijel dikembangkan oleh AEMJI bekerja sama dengan PT Incore System Solutions, sebuah perusahaan di bidang IT yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia (WNI).

Sedangkan Veriflux merupakan pihak penyedia platform teknologi informasi untuk mengelola basis data rantai pasok kompleks, termasuk reverse logistic minyak jelantah di beberapa negara bagian Amerika Serikat.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler