Indonesia Alami Resesi, DPR Ambil Hikmah Sebut Bisa Buat Kebijakan Penuh Solusi untuk Ekonomi

8 Agustus 2020, 11:26 WIB
Ilustrasi resesi / Pixabay /

PR CIREBON - Tanah Air Indonesia pada akhirnya menyerah dengan situasi ekonomi saat Pandemi, sehingga mengumumkan telah memasuki masa resesi ekonomi.

Ini pun dapat dilihat dalam data dari data Badan Pusat Statistik (BPS), menyebut pertumbuhan ekonomi di Kuartal II Tahun 2020 sudah minus 5,32 persen.

Hanya saja, seorang Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mendadak menyampaikan hikmah yang bisa diambil saat Indonesia memasuki resesi ekonomi ini.

Baca Juga: Dikukuhkan Kembali sebagai Ketum Gerindra, Benarkah Prabowo Masih Miliki Niat Maju di Pilpres 2024?

Tepatnya, Misbakhun memandang resesi dapat membuat DPR bergerak membuat sejumlah kebijakan penuh solusi terhadap masalah ekonomi ini.

"Namun saat ini yang menjadi bukan permasalahan resesi atau tidak, melainkan bagaimana kita membangun respon dan kemudian kebijakan-kebijakan yang memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi," ungkap Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun di Jakarta pada Sabtu, 08 Agustus 2020.

Meskipun, tak dapat dipungkiri aktivitas masyarakat banyak yang terhenti saat Pandemi ini, sehingga masalah yang harus diselesaikan hanya dua, pandemi dan masalah ekonomi.

Baca Juga: Lebih Baik Alihkan Anggaran POP untuk Jaringan Internet, DPR: Biar Mudahkan Pelajar Belajar Daring

"Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan aktivitas masyarakat terhenti, dan kemudian memberikan dampak ekonomi, ini yang harus diselesaikan. Dua permasalahan, yaitu pandemi dan masalah ekonomi sebagai dampaknya," tambahnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengakui, pemerintah memang tengah melakukan upaya-upaya yang memadai untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut.

Namun demikian, ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dadakan dan ada juga permasalahan yang memang harus dihadapi dengan kebijakan-kebijakan baru.

Baca Juga: Ibas Yudhoyono Diserang Menteri Kabinet, Teten Masduki: Krisis Sekarang Lebih Sekarat dari Rezim SBY

"Bagaimana mengatasi penurunan daya beli ini? Menurut saya dengan meningkatkan bantuan sosial. Kemudian kelompok masyarakat rentan, akan dibuatkan program seperti apa? Saya usulkan kalau perlu kelompok masyarakat rentan, baik individual maupun kelompok usaha, listriknya dibebaskan, cicilan motor, cicilan rumah dibiayai oleh negara," jelas Misbakhun.

Dengan demikian, saat ini yang terpenting adalah menjaga daya beli masyarakat, sehingga kesinambungan akan terjadi seiring itu terjaga.

"Ini sebagai upaya untuk menjaga daya beli mereka. Uang yang mereka pakai untuk membayar tagihan tersebut nantinya bisa digunakan untuk menjaga kesinambungan daya beli yang mereka," pungkasnya.

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler