Salahkan Santri usai Temukan Kasus Positif di Ponpes, Bupati Ponorogo: Gontor Tak Mau Ada Tes Rapid

9 Juli 2020, 14:00 WIB
Santri di Cirebon mendatangi kantor DPRD / PR /

PR CIREBON - Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor 2 belum lama ini tercatat memiliki beberapa pasien positif Covid-19, tepatnya tujuh santri.

Penemuan kasus positif berawal dari salah satu santri di Ponpes Gontor yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Tak berselang lama, sebanyak enam santri lainnya pun dikonfirmasi positif pandemi tersebut.

Setelah penemuan kasus positif pada santri, Pondok Pesantren Gontor 2 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) terpaksa harus diisolasi wilayah agar tidak adanya penambahan kasus baru positif virus corona.

Baca Juga: Berdamai dengan Perpisahan, Anak Ini Cicipi Lagi Makanan Terakhir Sang Ibu yang Dibekukan 5 Tahun

Menanggapi adanya tujuh santri yang positif Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni pun pada akhirnya angkat bicara.

Melansir dari RRI, Ipong Muchlissoni menyatakan bahwa para santri yang datang ke daerahnya tidak melengkapi diri dengan surat keterangan rapid test sesuai yang dianjurkan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ponorogo.

Untuk itu, ia pun sangat menyesal dengan adanya santri yang terkonfirmasi positif. Terlebih, dirinya berupaya meminta jauh-jauh hari agar semua santri yang hendak datang wajib membawa atau memiliki hasil rapid test.

Baca Juga: Tiongkok Jadi Musuh Paling Agresif, AS Merasa Terancam dengan Operasi 'Perburuan Rubah'

"Kami sayangkan dan minta semua santri yang datang harus di-rapid, namun kenyataannya Gontor tidak mau," ungkap Ipong dalam pernyataan yang dikutip dari RRI.

Meskipun, Ipong menegaskan bahwa surat keterangan sehat saja tidak bisa dijadikan jaminan bahwa yang bersangkutan terbebas dari virus corona.

"Rapid test saja masih mbleset apalagi surat kesehatan," ucap Ipong Muchlissoni.

Baca Juga: Berkiblat pada Korea Selatan, Mendagri Optimis Gelar Pilkada Serentak 2020 di Zona Merah Pandemi

Sedangkan, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Gontor 2 H. Muhammad Hudaya menjawab tanggapan Bupati Ponorogo yang menyebutkan santri di pondok pesantrennya enggan menyertakan hasil rapid test.

"Jadi kami sayangkan dan perlu kami sampaikan bahwa seluruh Santri dari Luar Jawa sudah rapid sebelum ke Gontor," ungkap H. Muhammad Hudaya.

Bahkan, pihak Pondok Gontor siap menunjukkan Bukti Fisik Rapid test, bila diperlukan.

"InsyaAllah ada, itu di bagian penerimaan santri," jelas Hudaya

Baca Juga: Lebih Sering Lihat Ayah dalam Penjara Seumur Hidupnya, Anak John Kei Buka-bukaan ke Melaney Ricardo

Sementara itu, berdasarkan data dari Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor menyebutkan bahwa sejumlah wilayah telah menggelar rapid test yang difasilitasi Pemerintah Daerah (Pemda) masing-masing.

Hanya saja, dalam kasus santri terkonfirmasi pertama, diketahui memang belum melakukan rapid test karena satu dan lain hal yang tak bisa disebutkan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler