Angkat Bicara Soal Kalung Antivirus Corona, DPR: Keuntungannya Apa ? Lebih Baik Fokus Urus Pangan

6 Juli 2020, 20:28 WIB
Kolase foto Menteri pertanian dan Kalung antivirus / PR /

PR CIREBON - Polemik perilisan kalung eucalyptus yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) terus bergulir.

Seperti yang diberitakan Galamedia, beragam kalangan mengomentari kehadiran kalung antivirus corona yang kontroversial itu, seperti artis Sherina Munaf dan dr Tompi.

Meskipun Kementerian Pertanian tetap teguh pada klaimnya tentang kalung eucalyptus itu mampu menangkal virus Covid-19.

Baca Juga: Efek Viral Foto Penindasan Hewan, Pemerintah India Resmi Larang Konsumsi Daging Anjing

Ini pula yang membuat DPR RI mulai menyoroti kalung kontroversial dengan sepakat menyarankan agar Mentan fokus pada sektor pertanian yang menjadi tugas kerjanya, bukan berjualan kalung obat.

Lebih dari itu, Dewan juga mengingatkan agar tidak perlu menggunakan APBN untuk kepentingan tersebut, bila jadi diproduksi massal massal.

"Saya rasa Kementan fokus saja ke pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Terserah saja (diproduksi massal, red) selama enggak pakai APBN. Kalau pakai APBN, ya jangan," ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPR, Daniel Johan dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa pada Senin, 6 Juli 2020.

Baca Juga: Pamerkan Jumlah Uji Virus Corona Paling Tinggi, Trump Klaim 99 Persen Kasus Tak Berbahaya di AS

Sedangkan Kementan sendiri saat ini sedang berencana menggandeng PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) untuk memproduksi kalung antivirus tersebut. 

Adapun perjanjiannya teken lisensi formula antivirus berbasis minyak eucalytus itu sudah berlangsung di Bogor pada pertengahan Mei 2020 lalu.

Sehingga, Daniel pun akan menyoroti adanya jalin kerja sama antara Kementan dan Cap Lang tersebut saat rapat kerja pada Selasa, 7 Juli 2020. Pasalnya, DPR mempertanyakan apa keuntungan kerjasama tersebut.

Baca Juga: Khawatirkan Kasus Denny Siregar Picu Tasik Membara Jilid 2, Saksi: Polda Jabar Prioritaskan Ini

Selain itu, seorang anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin dan Mardani Ali juga mengkritik rencana produksi massal kalung itu.

Dalam pandangan keduanya, tugas Mentan adalah mengurus pangan, bukan urusan antivirus yang perlu diuji dulu secara ilmiah.

"Publik harus tahu dan Komisi IV tahu apakah sudah melalui kajian yang dalam apakah sudah dipraktikkan juga ke orang-orang yang kena Corona, dengan adanya kalung itu tidak kena. Itu kan harus ada penjelasan ya," kata Andi Akmal.

Baca Juga: Komentari Kasus Denny Siregar, MS Kaban: Jangan Minta Maaf Seharga Materai, Mending Terima Hukuman

Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo belum lama ini mengklaim bahwa kalung itu bisa membunuh virus corona.

"Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80 persen. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," jelas Syahrul dalam pernyataan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler