Selama Mudik dan Arus Balik, Polri Jamin Tak Ada Pencegatan dan Penyekatan

23 April 2022, 13:52 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan kepada waratawan usai Apel Operasi Ketupat, Jumat 22 April 202 di Lapangan Monas. /Humas Polri/

SABACIREBON - Polri menjamin saat Operasi Ketupat selama mudik 2022 tidak akan ada pencegatan dan penyekatan pemudik.

Operasi Ketupat 2022 yang dimulai 28 April mendatang, justru untuk kelancaran para pemudik pulang ke kampung halamannya.

Hal itu bisa dilihat dari adanya pos pelayanan pemudik dan pos pengamanan pemudik di semua lokasi strategis. Demikian siaran pres Humas Polri, 23 April 2022.

Disebutkan pula, Polri akan melakukan simulasi pada beberapa titik rawan macet. Dengan demikian, antisipasi puncak mudik dan balik bisa dilatih agar macet horor bisa dihindari.

Baca Juga: Public Figur Penerima Aliran Dana Investasi Bodong agar Dijerat UU ITE dan TPPU

Hasil evaluasi pasti menjadi perbaikan saat penerapan kegiatan mudik sebenarnya.

Dalam mempersiapkan pengamanan mudik lebaran, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Jumat,  22 April 2022 memimpin apel gelar pasukan operasi ketupat Tahun 2022.

Kegiatan tersebut merupakan pengecekan akhir untuk kesiapan menjelang pelaksanaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

"Apel gelar pasukan ini melibatkan stakeholder baik dari Kemenhub, TNI, Pemerintah Daerah, Jasa Raharja, Pertamina, Basarnas, Kemenkes, dan BMKG. Sehingga ini dilaksanakan tidak hanya di Monas namun seluruh wilayah secara bersamaan," jelas Kapolri di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.

Kapolri terus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan mudik sebelum tanggal 28, 29, dan 30 April 2022, yang diprediksi merupakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini.

Sementara itu pada tahun ini hasil survei Kemenhub, terdapat 83 juta warga akan melakukan mudik, 23 juta di antaranya menggunakan mobil dan 17 juta dengan motor. Dengan melakukan mudik lebih awal.

Baca Juga: Usai Dirjen Kemendag Ditahan, Presiden Jokowi Resmi Larang Ekspor Minyak Goreng dan CPO

Hal itu, dikatakan Sigit, dapat mengurangi potensi terjadinya kemacetan di jalan tol ataupun jalur darat lainnya.

Mudik lebih awal

"Teman-teman instansi swasta agar memberikan kesempatan mudik lebih awal kepada karyawan-karyawannya. Itu sudah diatur dalam surat edaran Menaker. Untuk instansi pemerintah atau ASN juga hendaknya melakukan hal yang sama. Kita harapkan dengan memanfaatkan waktu lebih awal potensi kemacetan di jalan khususnya jalur tol bisa kita kelola dengan baik," ujar Kapolri.


Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan, pemerintah melalui Kemenhub, Polri, dan seluruh stakeholder terkait telah menyiapkan strategi pengaturan untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas (lalin) saat puncak arus mudik tahun ini.


Strategi yang dimaksud, kat Kapolri,  untuk menghindari serta mencegah terjadinya kemacetan saat mudik yakni, one way, contraflow, dan ganjil-genap.

Baca Juga: Kota Bandung Harus Berbenah, Banyak Tambahan Infrastrukur Jalan Menuju Bandung Dibangun

Tak hanya itu, Sigit menyebut bahwa, pemerintah juga telah menyiapkan dengan baik, jalur alternatif yang disediakan untuk masyarakat melaksanakan mudik.


"Jalur-jalur alternatif yang tentunya ini bisa digunakan untuk menjadi pilihan mudik yaitu, jalur alternatif Pantura dan Pantai Selatan yang saat ini dalam keadaan baik dan siap digunakan sebagai pilihan alternatif jalur mudik. Termasuk Pengaturan ganjil genap tentu kita akan berlakukan. Sehingga kepadatan di jalan tol bisa kita hindari," terang Kapolri.


Dia mengatakan, guna mengurangi beban atau potensi kemacetan yang terjadi di jalur darat, diharapkan kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan moda transportasi umum lainnya dalam melaksanakan mudik.

Diketahui, dalam mengamankan arus mudik dan balik Lebaran, sebanyak 144.392 personel gabungan dikerahkan. Seluruh personel tersebut akan mengisi 2.702 posko yang terdiri dari 1.710 pos pengamanan, 734 pos pelayanan, dan 258 pos terpadu.***

 

Editor: Asep S. Bakrie

Tags

Terkini

Terpopuler