Korban Banjir di Desa Obel Obel Bertambah, Satuan Petugas dan BPBD Setempat Masih Lakukan Penanganan

24 Februari 2020, 10:18 WIB
KEADAAN pengungsian akibat banjir di wilayah Dusun Malempo, Desa Obel-obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada 23 Februari 2020.* /BNPB//

PIKIRAN RAKYAT - Minggu, 23 Februari 2020 banjir terjadi di wilayah Dusun Malempo, Desa Obel-obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada 23 Februari 2020.

Banjir ini disebabkan karena adanya cuaca ekstrem yang menerjang wilayah tersebut hingga sungai meluap dan menyebabkan banjir bandang.

Sejak Minggu hingga Senin, 24 Februari 2020, satuan petugas yang bekerja sama dengan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan penanganan untuk memberikan bantuan kepada korban.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Banjir Terjadi di Malempo, Desa Obel Obel Lombok Timur

Pasalnya beberapa warga harus terpaksa untuk berdiam di pengungsian karena rumah mereka terendam banjir hingga ketinggian 1 meter saat kejadian banjir tersebut.

Hingga pagi hari, BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih melaukan upaya penanganan banjir di dua desa yakni Dusun Malempo dan Dusun Mentareng di Desa Obel Obel.

Meski bajjir kini sudah surut, namun sejumlah warga tetap mengungsi di tenda pengungsian dan musholla yang berada di desa tersebut, dan sebagian warga pun masih membersihkan material lumpur dibantu oleh petugas.

Lebih dari 150 personel gabungan membantu penanganan banjir tersebut.

Air mineral dan air bersih menjadi prioritas utama dalam penanganan bajir bandang yang terjadi di wilayah itu.

Baca Juga: Bhineka Tunggal Ika dalam Balutan Pramuka yang Menenangkan Jiwa pada Gebyar Scout Spensa di Sumedang

Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan fisik bangunan dan infrasturktur yang menimbulkan kerugian bagi para warga.

"Rumah warga rusak ringan sebanyak 4 unit, sedangkan kerusakan infrastruktur berupa tembok sisi barat masjid Darul Qur'an jebol," ujar Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahsanul Khalik.

Selain kerusakan tersebut, tanggul jebol berupa tembok di tiga titik dan jaringan perpipaan air bersih air bersih warga sepanjang 3 km rusak terbawa banjir.

Hingga Senin, 24 Februari 2020 tercacat sejumalh 81 Kepala keluarga atau 255 jiwa yang diterjang banjir dan tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler