Virus Corona, Pemprov Riau Sediakan Rp 10 Juta per Orang untuk Warganya Bertahan Hidup di Wuhan

31 Januari 2020, 09:45 WIB
SUASANA Kota di Provinsi Hubei, China tampak lenggang akibat dampak wabah virus Corona di negara itu. /ANTARA//

PIKIRAN RAKYAT – Kota Wuhan masih diisolasi oleh Pemerintah Tiongkok, sehingga banyak warga Wuhan yang masih terjebak dalam kota tersebut.

Tak terkecuali WNI yang kebanyakan berstatus sebagai pelajar di Wuhan.

Inilah yang membuat Pemerintah Provinsi Riau ikut andil dalam memberikan pertolongan pada warganya yang masih terpenjara di Wuhan yang perlahan berubah menjadi kota mati.

Baca Juga: Tak Melulu Harus Pakai Lipstick, Berikut 7 Tips Membuat Bibir Berwarna Pink Secara Alami

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kantor Berita Antara, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan bantuan kemanusiaan untuk  warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Kota Wuhan. 

Pemprov Riau dinilai cukup responsif mengikuti kasus virus corona, sehingga pendataan warga Riau yang bermukim di Wuhan pun langsung diketahui.

Warga yang tercatat diantaranya yakni Rio Alfi, Riza Delviani, Raffifatu Rayya, Langen Nidhana Meisyalla, Rizo Budi Prastowo, dan Philip Hartono.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, bantuan yang diberikan pada warga di sana mencapai Rp 10 juta per orang. 

Baca Juga: Produksi 322 Ton Sampah per Hari, Indonesia Jadi Runner Up di Dunia

Bantuan ini dimaksudkan agar warga Riau yang saat ini dalam kondisi baik-baik saja dapat terus bertahan hidup hingga Pemerintah Pusat mengirimkan pesawat untuk memulangkan mereka.

Diketahui bahwa pasokan makanan dengan gizi seimbang sulit didapatkan karena semua toko yang ada di Wuhan ditutup. 

Sementara itu beberapa supermarket yang ada di lokasi kampus memang sudah aktif berjalan. 

Baca Juga: Terkonfirmasi, Virus Corona Sudah Sampai di Eropa Utara

Namun dalam hal ini, tetap ada kekhawatiran karena virus corona hingga kini bisa menyebar dengan cepat. Jadi mereka diimbau untuk tetap menjauh dari kerumunan orang di Kota tersebut.

“Mahasiswa kekurangan pasokan makanan dengan gizi seimbang karena semua toko tutup. Kalaupun ada yang buka harus berebut dengan penduduk lokal yang juga berburu sayur. Beberapa supermarket dikampus-kampus sudah aktif, tetapi itu berisiko karena persebaran bagi virus dapat menyebar dengan sangat cepat, intinya harus menghindari kerumunan,” ujar Mimi  Nazir yang menjabat sebagai kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau menjelaskan keadaan WNI di Kota Wuhan***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler