PR CIREBON - Deddy Corbuzier turut mengomentari video Hollywings yang padat pengunjung.
Deddy Corbuzier mengunggah video suasana Hollywings cafe yang ramai pengunjung.
Terdengar dari video yang diunggah Deddy Corbuzier, seorang pria berteriak menyebut Hollywings.
Baca Juga: Sindir KPI usai Tak Tanggapi Soal Saipul Jamil, Ernest Prakasa: Oh Iya Lupa, Lagi...
"Aduuuh kapan selesai negeri ini. Hollywings Kemang ini. Anak mudahnya nggak ada yang mau kerjasama," teriak pria dalam video.
Deddy Corbuzier pun menanggapi viralnya video tersebut, dengan 'menebak' komentar warganet.
"Kalau baca komen nya netizen, isinya.. ah masa baru tauuuu, kurang bayar ya pak, biasanya aman.
"Tempat lain juga gitu banyak sampe sekarang. Bali pada buka tuh Beach club dll kok aman, beking kuat ya," tulis Deddy Corbuzier.
Mantan suami Kalina Ocktaranny itu pun membandingkan komentar netizen yang ditebaknya, dengan dirinya.
Deddy Corbuzier justru mempertanyakan mengapa gym (tempat kebugaran) justru ditutup.
Baca Juga: KPI Masih Diam Soal Saipul Jamil, Deddy Corbuzier: Ya Iyalah, karena Ternyata...
"Anyway, Covid sekarang yang diserang umur-umur mereka dan video ini nggak tau kapan (main aman)," sambungnya
Lebih lanjut, Deddy Corbuzier seolah tak mau sesumbar jika video yang diunggahnya itu hoaks atau bukan.
"Kita doakan saja HOAX. Tapi... Kayaknya sih... Ah sudahlah.... Eh... Itu suara gue bukan sih...," tandas Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Update Kode Redeem Free Fire ‘FF’ 6 September 2021: Segera Klaim dan Dapatkan Ribuan Diamondnya!
Sementara itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News, video tersebut sepertinya benar adanya, sebab Hollywings Kemang mendapatkan sanksi.
Hollywings Kemang dikenai sanksi penutupan sementara selama tiga hari akibat melamggar aturan PPKM Level 3.
Satpol PP DKI Jakarta menyebut, jika nantinya manajemen Hollywings melanggar aturan kembali, maka pihaknya akan memberikan sanksi yang berat.
Sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 3 tahun 2021 dan Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2020, maka akan dikenai pembekuan izin usaha.
Peritiwa petugas membubarkan kerumunan pengunjung itu terjadi pada Minggu, 5 September 2021 pukul 01.00 dini hari.***