Fadjroel Rachman Sebut Pembangunan Ibu Kota Baru Jadi Faktor Pemulihan Ekonomi

22 April 2021, 13:33 WIB
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut pembangunan Ibu Kota baru merupakan faktor pemulihan ekonomi.* /Instagram.com/@fadjroelrachman

PR CIREBON – Pandemi Covid-19 telah menjadi bencana bagi seluruh negara, termasuk Indonesia. Sektor perekonomian ikut terpuruk akibat penyebaran virus yang sangat masif.

Tiap negara yang terdampak Covid-19 dipaksa berbenah untuk bisa memulihkan sektor perekonomian.

Di Indonesia, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur merupakan salah satu strategi dalam memulihkan perekonomian yang terpuruk akibat Covid-19.

Baca Juga: Cha Eun Woo ASTRO Ungkap Reaksi Sang Ayah Terhadap Drakor yang Dibintanginya 'True Beauty'

Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di Jakarta pada Kamis, 22 April 2021.

“IKN (Ibu Kota Negara) ini sebenarnya masuk salah satu untuk strategi pemulihan ekonomi kita menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Menurut Fadjroel Rachman, pembangunan Ibu Kota Negara dapat mengundang investasi dan membuka jutaan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat membantu memulihkan perekonomian.

Baca Juga: Gugatan Helwa Beauty Ditolak Pengadilan, dr. Richard Lee: Saya Happy Banget

Misalnya saat groundbreaking telah dimulai untuk Ibu Kota baru, maka akan terjadi penyerapan 100 ribu tenaga kerja di tahun pertama pembangunan.

Menurut rencana induk (masterplan) yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kata Fadjroel Rachman, pembangunan ibu kota baru akan menyerap lima juta tenaga kerja hingga 2045.

“Dengan IKN masuk, investasi masuk, penciptaan lapangan kerja terjadi dan itu akan bisa menjadi salah satu simpul untuk mengatasi ekonomi Indonesia yang sedikit merosot di masa pandemi,” ujar dia.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Mary Agyapong, Wanita Hamil Butuh Keamanan dari Covid-19 di Tempat Kerja

Mengenai anggaran pembangunan Ibu Kota baru, Fadjroel Rachman menyatakan hanya satu persen dari total anggaran sekitar Rp500 triliun yang berasal dari anggaran fiskal APBN.

Sisa kebutuhan anggaran, lanjutnya, akan dipenuhi dengan berbagai alternatif sumber pembiayaan.

“Insya Allah mungkin menyerap cukup besar sekitar Rp500 triliun rupiah, di mana hanya satu persen yang dari APBN, selebihnya berasal dari berbagai sumber dengan berbagai metode pembiayaan,” ujar dia.

Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Akibatkan Korban Meninggal, Polri Ungkap Adanya Tindak Pidana

Fadjroel Rachman mengatakan pemerintah mengharapkan groundbreaking Ibu Kota baru bisa terealisasi di 2021.

Bahkan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menargetkan pada 17 Agustus 2024, upacara peringatan kemerdekaan RI bisa dilakukan di Ibu Kota baru.

Fadjroel Rachman bersama Suharso Monoarfa pada 12 April 2021 lalu baru saja berkunjung ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang merupakan wilayah calon ibu kota negara baru.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler